Imam Sholat Tewas Ditembak di Depan Masjid
- CBS News
VIVA Dunia – Seorang imam pemimpin sholat di New Jersey ditembak mati di luar masjidnya sebelum fajar pada hari Rabu waktu AS.
Imam Hassan Sharif berada di dalam mobilnya ketika dia ditembak lebih dari satu kali sekitar pukul 6 pagi di dekat Masjid Muhammad di Newark, kota terbesar di negara bagian itu, kata Jaksa Wilayah Essex Ted Stephens pada konferensi pers. Dia dibawa ke rumah sakit terdekat tetapi meninggal pada sore hari.
“Saya tahu bahwa mengingat peristiwa global dan meningkatnya bias yang ditujukan pada banyak komunitas yang kita alami di seluruh negara bagian kita, khususnya komunitas Muslim, saat ini banyak orang di New Jersey yang merasakan peningkatan rasa takut atau kecemasan ketika mendengar berita pembunuhan ini,” kata Jaksa Agung Matt Platkin, melansir AP, Kamis, 4 Januari 2024.
Platkin juga mengatakan penegakan hukum telah meningkatkan jangkauan ke rumah ibadah, khususnya rumah ibadah Yahudi dan Muslim, dan secara eksplisit mengakui ketegangan yang terjadi di banyak belahan dunia di tengah pertempuran di Gaza sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Sharif telah menjadi imam tetap di masjid setempat selama lima tahun, kata Direktur Keamanan Publik Newark Fritz Frage. Dia mengenang sang imam sebagai pemimpin komunitas antaragama yang berupaya menjaga keamanan kota.
“Kami ikut merasakan penderitaan dan kami berjanji untuk memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di sini dan mereka yang terus bermitra dengan kami untuk memastikan bahwa kejahatan keji ini dapat diselesaikan,” katanya.
Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey, organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, menyebut Sharif sebagai “mercusuar kepemimpinan dan keunggulan.” dan mengatakan bahwa meskipun motif penembak tidak diketahui, kelompok tersebut menyarankan semua masjid untuk tetap berhati-hati sambil menjaga pintu tetap terbuka.
Sekitar 320.000 dari sekitar 9 juta penduduk negara bagian itu adalah Muslim, kata Platkin. Setelah penembakan hari Rabu, para pejabat menjangkau komunitas Muslim di kota dan di seluruh negara bagian.
Hingga kini, pihak berwenang memburu pelaku penembakan dan mengatakan mereka belum menemukan bukti bahwa bias anti-Muslim berperan dalam penembakan tersebut.