Dua Bom Meledak di Iran Menewaskan Sedikitnya 95 Orang
- Tasnim News Agency via AP.
Teheran – Dua bom meledak dan menewaskan sedikitnya 95 orang pada Rabu, 3 Januari 2024, saat peringatan kematian seorang jenderal terkemuka Iran yang dibunuh oleh AS dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2020.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di dekat makam Jenderal Qasem Soleimani. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan yang menargetkan Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979.
Para pemimpin Iran berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, yang melukai sedikitnya 211 orang.
Melansir AP, ledakan terjadi dalam hitungan menit mengguncang kota Kerman, sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota, Teheran. Ledakan kedua memuntahkan pecahan peluru ke kerumunan orang yang berteriak melarikan diri dari ledakan pertama.
Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, kepada televisi pemerintah mengungkapkan, bom pertama diledakkan pada hari Rabu sekitar pukul 15.00, dan bom lainnya meledak sekitar 20 menit kemudian. Dia mengatakan ledakan kedua menewaskan dan melukai banyak orang.
Menteri Kesehatan Iran, Bahram Einollahi, kepada TV pemerintah mengatakan sebanyak 95 orang terbunuh, 211 orang terluka dengan 27 korban dalam keadaan kritis akibat ledakan. Jumlah korban tewas awalnya dilaporkan sebanyak 103 orang, namun menteri kesehatan Iran mengatakan beberapa nama secara tidak sengaja terdaftar dua kali.
Dengan banyaknya korban luka berada dalam kondisi kritis, jumlah korban tewas mungkin bertambah.
Ledakan terjadi di dekat makam Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds Garda Revolusi, saat antrean panjang orang berkumpul untuk menghadiri acara peringatan kematiannya.
Televisi pemerintah Iran dan para pejabat menggambarkan serangan itu sebagai pembomam, tanpa memberikan rincian jelas tentang apa yang terjadi. Serangan itu terjadi sehari setelah wakil ketua kelompok militan Palestina Hamas tewas dalam dugaan serangan Israel di Beirut.