Korban Tewas Gempa di Jepang Bertambah Jadi 55 Orang
- Kyodo News via AP
Tokyo – Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Jepang, pada Senin, 1 Januari 2024, bertambah menjadi sedikitnya 55 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan pada Selasa, 2 Januari 2024, bahwa pihak berwenang sedang berjuang melawan waktu untuk menanggapi keadaan darurat tersebut.
“Kami akan melanjutkan upaya kami dari semalam untuk memastikan bahwa kami dapat mengirimkan pasokan dan personel yang diperlukan ke wilayah tersebut dengan mengerahkan sepenuhnya, tidak hanya transportasi darat, tetapi juga rute melalui udara dan laut,” kata Kishida, dikutip dari Financial Times, Rabu, 3 Januari 2024.
Tim penyelamat saat ini masih mencari korban selamat di sebuah bangunan tujuh lantai yang roboh, serta di sisa-sisa lebih dari 100 rumah yang terbakar pasca-gempa dan gempa susulan.
Upaya mereka juga dikatakan terhambat oleh kerusakan parah pada jalan dan infrastruktur lainnya, terutama di wilayah yang paling parah dilanda bencana di semenanjung Noto di Jepang tengah.
Para pejabat di prefektur Ishikawa, yang terkena dampak paling parah, mengatakan 55 orang tewas. Dari jumlah tersebut, 20 kematian dilaporkan di kota Suzu, sementara 24 lainnya terjadi di kota Wajima.
“Kota kami berada dalam kondisi bencana. Air dan listrik telah terputus di seluruh wilayah dan kami khawatir situasi ini akan berlangsung lama," kata Wali Kota Suzu, Masahiro Izumiya.
Rekaman udara dari media Jepang menunjukkan serangkaian tanah longsor besar, jalan-jalan pantai yang terbelah, pohon-pohon tumbang dan, di satu kota pelabuhan, tembok pertahanan panjang yang juga runtuh akibat tsunami pada hari Senin.
Gambar lain menunjukkan asap mengepul dari rumah-rumah kayu yang rata, jalan-jalan yang terendam banjir, dan puluhan perahu terbalik di wilayah yang tidak memiliki industri besar namun memiliki armada penangkapan ikan yang signifikan.