Larang Perayaaan Tahun Baru, Pakistan: Kami Sangat Sedih Atas Genosida Rakyat Palestina

Para pengungsi Palestina.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Gaza – Serangan militer Israel hingga akhir tahun 2023 terus berlanjut di Jalur Gaza, Palestina dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Aksi solidaritas terhadap Palestina terus disuarakan sebagai protes terhadap serangan brutal zionis Israel.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Aksi solidaritas itu dengan menyerukan untuk segera melakukan gencatan senjata. Lalu, sejumlah negara juga membuat kebijakan melarang perayaan Tahun Baru sebagai bentuk solidaritas.

Negara Irak, dan Suriah, pun mengikuti langkah melarang perayaan Tahun Baru. Wilayah di Lebanon seperti Lebanon Selatan juga melarang warganya untuk merayakan tahun baru.

Kemenpar Lewat Wonderful Indonesia Kasih Belasan Promo Sambut Libur Akhir Tahun!

Sebelumnya, pada Kamis, 28 Desember 2023, Pakistan juga secara resmi menyatakan melarang perayaan malam tahun baru untuk menunjukkan dukungan solidaritas buat rakyat Palestina.

"Pemerintah mengumumkan, dan mendesak masyarakat untuk memperhatikan kesederhanaan," kata Perdana Menteri Anwaar-ul-Haq Kakar dikutip dari The New Arab, Selasa, 2 Januari 2024.

5 Rekomendasi Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Lagi Banyak Promo Akhir Tahun Nih!

Warga Palestina mengungsi di Rafah akibat pemboman Israel di Jalur Gaza

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

Dia menambahkan karena situasi di Jalur Gaza, pemerintah sepenuhnya juga melarang segala macam acara yang berkaitan dengan perayaan malam pergantian tahun baru.

“Seluruh bangsa Pakistan dan umat Islam sangat sedih atas genosida rakyat Palestina yang tertindas, terutama pembantaian anak-anak tak berdosa, di Gaza dan Tepi Barat,” ujar Kakar.

Perayaan malam Tahun Baru biasanya ditandai dengan meriah di Pakistan. Salah satu perayaan itu ditandai dengan tembakan kembang api ke udara. Lalu, pemerintah Pakistan juga menerapkan hari libur untuk bank pada tanggal 1 Januari.

Sharjah, salah satu kota di Uni Emirat Arab (UEA), juga melarang kembang api pada Malam Tahun Baru karena perang di Gaza.

"Larangan itu merupakan ekspresi tulus solidaritas dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara kita di Jalur Gaza," ujar polisi Sharjah dalam sebuah postingan di Facebook.

Namun, perayaan Tahun Baru UEA lainnya dan negara-negara lain di Timur Tengah, perayaan masih tetap berjalan sesuai rencana.

Ibu kota UEA, Abu Dhabi, juga menampilkan pertunjukan kembang api selama satu jam yang memecahkan rekor di Festival Sheikh Zayed.

Dubai juga jadi tuan rumah serangkaian pertunjukan kembang api di tempat-tempat wisata seperti Global Village, Atlantis the Palm Jumeirah dan Burj Khalifa.

Ibu kota Lebanon, Beirut, juga jadi pertemuan jalanan dan tempat pesta yang diatur untuk merayakan Tahun Baru. Sementara, Kota Doha dan Lusail di Qatar jadi tuan rumah acara bertema Tahun Baru dan pertunjukan kembang api.

Arab Saudi, Turki, Mesir dan Yordania juga bergabung dengan miliaran orang di seluruh dunia untuk merayakan tahun baru.

Sementara, kampanye online Countdown 2 terus disuarakan yang bertujuan agar ada gencatan senjata. Dengan cara it,u memanfaatkan popularitas perayaan tahun baru untuk menyuarakan desakan agar serangan Israel yang mematikan dihentikan. Petisi tersebut sejauh ini sudah mengumpulkan hingga 30 ribu pengikut di Instagram. Peluncuran kampanye itu terjadi di tengah agresi brutal Israel dari udara dan darat ke Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya