Solidaritas Palestina, Ini Deretan Negara yang Tak Rayakan Tahun Baru
- ANTARA FOTO/M N Kanwa
Gaza – Pada akhir tahun, serangan Israel terus berlanjut di Jalur Gaza dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Di tengah meningkatnya kemarahan atas pembunuhan massal yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina dan meningkatnya seruan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza, negara-negara tertentu telah memutuskan untuk melarang perayaan tahun baru sebagai bentuk solidaritas.
Menyusul perayaan Natal, di wilayah Palestina yang diduduki Israel, Lebanon selatan, Irak, dan Suriah, negara-negara lain pun mengikuti langkah serupa terkait perayaan tahun baru.
Pada Kamis lalu, 28 Desember 2023, Pakistan menyatakan bahwa mereka akan melarang perayaan malam tahun baru untuk menunjukkan dukungan kepada warga Palestina di Gaza.
"Pemerintah mengumumkan, dan mendesak masyarakat untuk memperhatikan kesederhanaan," kata Perdana Menteri Anwaar-ul-Haq Kakar.
Dia menambahkan karena situasi di Jalur Gaza, pemerintah telah sepenuhnya melarang segala macam acara yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru.
“Seluruh bangsa Pakistan dan umat Islam sangat sedih atas genosida rakyat Palestina yang tertindas, terutama pembantaian anak-anak tak berdosa, di Gaza dan Tepi Barat,” ucap Kakar, dikutip dari The New Arab, Selasa, 2 Januari 2024.
Malam tahun baru biasanya ditandai dengan meriah di Pakistan, dengan tembakan kembang api dari udara, serta hari libur bank pada tanggal 1 Januari.
Sharjah, sebuah emirat Uni Emirat Arab, juga melarang kembang api pada malam tahun baru karena perang di Gaza.
"Larangan itu merupakan ekspresi tulus solidaritas dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara kita di Jalur Gaza," ujar polisi Sharjah dalam sebuah postingan di Facebook.
Namun, di emirat UEA lainnya dan negara-negara lain di Timur Tengah, perayaan akan tetap berjalan sesuai rencana.
Ibu kota UEA, Abu Dhabi, juga menampilkan pertunjukan kembang api selama satu jam yang memecahkan rekor di Festival Sheikh Zayed.
Dubai juga menjadi tuan rumah serangkaian pertunjukan kembang api di tempat-tempat wisata seperti Global Village, Atlantis the Palm Jumeirah dan Burj Khalifa.
Di ibu kota Lebanon, Beirut, pertemuan jalanan dan tempat pesta telah diatur untuk merayakan tahun baru, sementara Kota Doha dan Lusail di Qatar menjadi tuan rumah acara bertema tahun baru dan pertunjukan kembang api.
Arab Saudi, Turki, Mesir dan Yordania juga bergabung dengan miliaran orang di seluruh dunia untuk merayakan tahun baru.
Sementara itu, kampanye online Countdown 2, mengenai gencatan senjata yang baru diluncurkan bertujuan untuk memanfaatkan popularitas perayaan tahun baru untuk mengajukan tuntutan mendesak agar serangan Israel yang mematikan dihentikan.
Petisi itu telah mengumpulkan hingga 30.000 pengikut di Instagram. Peluncuran kampanye ini terjadi di tengah pemboman udara dan invasi darat Israel yang tiada henti di Gaza.
Perang tersebut, yang dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, telah menyebabkan kehancuran di Jalur Gaza, dan menewaskan sedikitnya 21.822 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.