Netanyahu Berencana Kuasai Wilayah Perbatasan Gaza-Mesir

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Menahem Kahana/Pool Photo via AP

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada 30 Desember 2023, bahwa perang di Gaza akan berlanjut selama berbulan-bulan, dan akan mencakup pengambilan kendali zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir untuk menjamin tidak ada lagi ancaman bagi Israel.

Siap-siap, Episode Tiga Balas Dendam Iran ke Israel

Dalam konferensi pers Sabtu, 30 Desember 2023, Netanyahu menyatakan, “Kebijakan saya jelas: Kami terus berjuang sampai semua tujuan perang tercapai, terutama penghapusan Hamas dan pembebasan semua sandera kami."

Netanyahu juga menegaskan bahwa Rute Philadelphi, yang membentang sepanjang 14 kilometer di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, harus berada di tangan Israel, untuk memastikan bahwa Gaza menjadi dan tetap mengalami demiliterisasi.

G-Dragon Comeback dengan Single ‘POWER’ dan Gandeng Label Palestina, Tuai Pujian!

VIVA Militer: Pasukan Israel saat gempur Gaza.

Photo :
  • IDF

Ini adalah tanda lebih lanjut bahwa Israel berupaya menduduki seluruh Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk mengusir paksa 2,3 juta penduduknya dan membangun kembali Gush Katif, blok pemukiman Yahudi di pantai Gaza, yang dievakuasi pada tahun 2005 oleh perdana menteri Ariel Sharon.

Israel Bakar Rumah Sakit di Gaza Utara, 39 Orang Tewas

Sementara itu, para pejabat Amerika Serikat (AS) telah menyerukan agar Jalur Gaza diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), yang dipimpin oleh pemimpin partai Fatah Mahmoud Abbas, setelah perang. Namun, Netanyahu menolak hal ini dalam konferensi persnya.

Berdasarkan ketentuan perjanjian perdamaian Mesir-Israel tahun 1979, Rute Philadelphi ditetapkan sebagai zona penyangga yang dikendalikan dan dipatroli oleh pasukan Israel. Rutenya terbentang dari Laut Mediterania hingga penyeberangan Kerem Shalom, perbatasan tiga arah antara Israel, Mesir, dan Gaza.

Peta perbatasan Israel-Mesir

Photo :
  • Dok. BBC Internasional.

Setelah Perjanjian Oslo tahun 1993, Israel diizinkan untuk mempertahankan koridor keamanan, namun menarik pasukannya setelah evakuasi atau pelepasan pasukan pada tahun 2005. Kemudian, dipatroli oleh pasukan PA sampai Hamas menguasai Gaza pada tahun 2007.

Dilansir dari The Cradle, Selasa, 2 Januari 2024, untuk kembali menguasai Rute Philadelphi, Israel harus menguasai kota perbatasan Rafah, wilayah terakhir di Gaza yang belum mengalami pertempuran besar.

Pertempuran antara pasukan darat Israel dan Hamas di Gaza selatan terfokus di Al-Bureij, Nuseirat, Maghazi dan Khan Younis, menurut warga Palestina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya