Selama 2023, Tercatat 48.000 Pemukim Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa, Jerusalem
Sumber :
  • pixabay

Yerusalem – Selama tahun 2023, lebih dari 48.000 pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Hal itu disampaikan oleh otoritas yang mengawasi tempat suci umat Muslim tersebut.

Berbicara kepada Anadolu, seorang pejabat di Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan selama setahun terakhir, 48.223 pemukim menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa.

"Bulan lalu saja, 3.086 pemukim menyerbu masjid di bawah perlindungan polisi Israel," ujarnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Selasa, 2 Januari 2024.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Photo :
  • Middle East Monitor

Polisi Israel mulai mengizinkan pemukim memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa pada 2003, meskipun ada kecaman berulang kali dari warga Palestina. Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci (Temple Mount) karena merupakan situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Secara terpisah, Pusat Informasi Wadi Hilweh yang berbasis di Yerusalem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Israel mengeluarkan 1.105 perintah deportasi pada tahun 2023 kepada warga Palestina, termasuk perintah deportasi dari Kota Tua Yerusalem dan tempat lain di Yerusalem.

Pusat ini juga mendokumentasikan 209 penghancuran rumah-rumah warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, termasuk 68 penghancuran yang terjadi setelah 7 Oktober, awal serangan Israel di Gaza. Sebanyak 21 warga Palestina dari Yerusalem diketahui telah dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2023, tambah pusat tersebut.

Para petugas memadamkan kobaran api saat bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Muammar Awad/aa.
Blak-blakan, Presiden Cile Sebut Netanyahu Penjahat Perang

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel (Perang Enam Hari) tahun 1967.  Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Para pejabat Israel juga dituduh menggunakan deportasi dan tindakan serupa untuk membersihkan penduduk Palestina di kota tersebut dari tanah yang mereka tinggali.

Palestina Sebut Keanggotaan Penuhnya di PBB Jadi Kunci Stabilitas Timur Tengah
Houthi Yaman (Doc: Anadolu Ajansi)

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Menurut Houthi, AS dan Inggris membantu Israel melakukan serangan udara dengan menyerang Ibu Kota Yaman, Sanaa.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024