Putin akan Intensifkan Serangan ke Ukraina
- aljazeera.com
Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada Senin 1 Januari 2024, bahwa Moskow akan mengintensifkan serangan terhadap sasaran militer di Ukraina, setelah Ukraina melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan di kota Belgorod, Rusia.
Serangan Ukraina pada hari Sabtu 29 Desember 2023, yang menewaskan 25 orang termasuk lima anak-anak, terjadi setelah Moskow melancarkan serangan besar-besaran ke kota-kota Ukraina. Ukraina menuding Rusia telah menargetkan negara itu dengan jumlah drone yang “mencapai rekor” pada Hari Tahun Baru.
"Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman, itu sudah pasti," kata Putin saat berkunjung ke rumah sakit militer, melansir CNA, Selasa 2 Januari 2024.
Komentar Putin muncul pada akhir pekan yang mematikan di Ukraina, dengan kedua belah pihak saling menyerang dengan serangan skala besar.
Putin mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya “instalasi militer”. Rusia telah melancarkan serangan militer ke Ukraina selama hampir dua tahun.
“Kami melakukan hal itu hari ini dan besok kami akan terus melakukannya. Apa yang terjadi di Belgorod adalah aksi teroris. Tidak ada cara lain untuk menyebutnya,” kata Putin kepada tentara Rusia yang terluka dan duduk di dekatnya dengan piyama rumah sakit dan masker sanitasi.
Putin menuduh pasukan Ukraina menarget "tepat di pusat kota, tempat orang-orang berjalan-jalan, sebelum Malam Tahun Baru" dan menuduh mereka "dengan sengaja menyerang penduduk sipil".
Putin juga mengklaim Moskow ingin mengakhiri konflik – yang telah berlangsung selama hampir dua tahun – “secepat mungkin” tetapi “hanya dengan syarat kami”, menurut kantor berita TASS yang dikelola pemerintah Rusia.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah korban tewas akibat serangan di kota tersebut telah meningkat menjadi 25 orang, dan mengatakan bahwa petugas medis tidak dapat menyelamatkan seorang balita yang terluka parah dalam serangan tersebut.
“Ini merupakan kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi kita semua,” kata Gladkov.
Ia mengatakan, total 109 orang terluka, 45 di antaranya masih dirawat di fasilitas medis.