Jumlah Korban Jiwa Akibat Gempa Jepang Bertambah Jadi 6 Orang
- Kyodo News via AP.
Tokyo – Setidaknya enam orang dilaporkan tewas di Prefektur Ishikawa di Laut Jepang, setelah gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Jepang pada Senin sore 1 Januari 2024. Gempa dirasakan sekitar 100 daerah.
Melansir NHK, Badan Meteorologi Jepang telah menurunkan seluruh peringatan tsunami di sepanjang Laut Jepang. Namun badan tersebut mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa dan tsunami lebih lanjut.
Beberapa kota di Ishikawa menyaksikan tsunami. Wajima melaporkan gelombang air laut setinggi lebih dari 120 sentimeter dan Kanazawa mencatat tsunami berukuran 90 sentimeter.
Polisi di Ishikawa mengatakan seorang pria lanjut usia dipastikan tewas setelah diselamatkan dari rumah yang runtuh. Pihak kepolisian telah mengkonfirmasi kematian lima orang lainnya.
Pemadam kebakaran mengatakan telah menerima lebih dari 50 laporan tentang rumah yang runtuh. Mereka juga menanggapi laporan adanya orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang rusak.Â
Pihak berwenang dan rumah sakit mengatakan kepada NHK bahwa puluhan orang terluka di empat prefektur lain termasuk Niigata dan Toyama. Sementara itu, pejabat kota di Wajima mengatakan kebakaran terjadi di pusat kota, merusak lebih dari 50 toko dan rumah.
Sementara itu, polisi di Kota Himi di Prefektur Toyama mengatakan bahwa mereka telah menerima laporan adanya retakan jalan di beberapa lokasi pada pukul 16.30 waktu setempat. Di Prefektur Toyama juga, seorang pejabat di Oyabe mengatakan ada beberapa laporan tentang pipa air yang rusak.
Di daerah yang mengeluarkan peringatan tsunami, warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan tempat lain. Pejabat di Nomi di Ishikawa mengatakan sekitar 100 orang mengungsi di Balai Kota pada pukul 17.30 waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan sekitar 1.000 penduduk berlindung di fasilitas Pasukan Bela Diri Udara di kota Wajima. Anggota SDF juga membagikan air, selimut, dan makanan kepada para pengungsi. Di Prefektur Yamagata, sekitar 2.000 orang telah dievakuasi ke fasilitas seperti kantor kota setempat.