Saat Dokter di Gaza Mulai Frustasi Tangani Pasien Korban Luka yang Membludak
- The Times of Israel.
Gaza – Seorang dokter Inggris asal Palestina mengatakan tim medis di Jalur Gaza sudah kelelahan menangani pasien dalam jumlah besar.
"Staf medis (di Rumah Sakit Gaza Eropa di kota Khan Younis) sangat kelelahan, dan unit gawat darurat selalu menerima pasien dengan kasus yang sulit dan kompleks,” kata Basil Badir, spesialis ortopedi dari tim IDEALS, yang berafiliasi dengan Islamic Organisasi amal bantuan di Inggris.
Badir, yang tiba di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, pada 25 Desember 2023, dengan empat dokter lainnya, menekankan bahwa tim kesehatan di Gaza sudah kelelahan, terutama mereka yang bekerja di unit gawat darurat rumah sakit.
Dia menegaskan peran tim medis Inggris adalah mencoba meringankan penderitaan rekan-rekan mereka yang bekerja di bidang medis di Gaza, meskipun hanya dengan cara yang kecil.
Menggambarkan para dokter di Jalur Gaza sebagai “pahlawan sejati,” Badir mencatat bahwa pasien yang dipindahkan dari Jalur Gaza utara ke bagian selatan karena perawatan yang tidak lengkap menghadapi komplikasi kesehatan yang sulit.
“Sebelum rumah sakit di bagian utara Gaza ditutup, banyak pasien yang mendapat perawatan parsial terpaksa dikirim ke bagian selatan. Orang-orang ini mengalami masalah kesehatan yang serius karena pengobatan yang tidak lengkap,” kata Badir, dikutip dari Anadolu Ajansi, Senin, 1 Januari 2024.
Menekankan situasi kesehatan yang menantang di Rumah Sakit Gaza Eropa, di mana terdapat setidaknya 900 pasien dan orang yang terluka, Badir mengatakan jumlah ini dua kali lipat dari kapasitas normal pada waktu biasa.
Dia mengungkapkan tim kesehatan yang mendampinginya telah mengunjungi Jalur Gaza secara berkala selama sekitar 13 tahun, dengan delapan hingga sembilan kali selama setahun dan berfokus pada area bedah.
Minggu lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan kehancuran sistem kesehatan di Jalur Gaza sebagai “tragedi”.
Setidaknya 150 warga Palestina tewas dan 286 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, ketika pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza, kata Kementerian Kesehatan di Palestina, pada Minggu, 31 Desember 2023.
Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan tentara Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 21.822 orang, dan 56.451 orang terluka, kata kementerian itu.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Pihak berwenang mengklaim serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Sementara itu, serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.