Geger Video Pasukan Israel Menelanjangi dan Menyiksa Warga Sipil Palestina
- Tangkapan layar
VIVA – Pasukan pendudukan Israel terus melakukan agresi mereka terhadap warga Palestina, sebuah situasi yang menghancurkan dan sudah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Pada hari Selasa, sebuah video yang baru-baru ini muncul mendokumentasikan contoh-contoh agresi Israel yang menargetkan tahanan Palestina.
Rekaman menyedihkan ini mengungkapkan penganiayaan terhadap individu, termasuk anak-anak, yang menjadi sasaran tindakan merendahkan martabat seperti ditelanjangi dan disiksa. Orang disabilitas juga ikut ditelanjangi, sementara bayi yang disebutkan bayi baru lahir juga ditenteng oleh pasukan Israel di sebuah lapangan.
Tindakan ini terjadi di tengah perang yang sedang berlangsung dan menghancurkan warga Palestina di Gaza. Video tersebut memicu kegemparan, dan banyak yang mengecam sikap diam dan tidak adanya tindakan komunitas internasional dalam mengatasi situasi tersebut.
“Israel sekali lagi berbohong tentang penangkapan anggota Hamas. IOF menculik anak-anak muda Palestina dan menelanjangi mereka di bawah todongan senjata,” kata seorang komentator di X, yang sebelumnya bernama Twitter, dikutip dari Moroccoworldnews.
Dalam beberapa minggu terakhir, banyak video serupa yang beredar di internet menunjukkan pasukan pendudukan Israel menelanjangi tahanan Palestina, menyiksa mereka, dan mempermalukan mereka di depan kamera.
Beberapa mantan tahanan berbicara tentang pengalaman mereka di penjara-penjara Israel, menekankan bahwa mereka sering dipukuli, dianiaya, dan disiksa.
“Mereka memperlakukan kami seperti anjing. Mereka memaksa kami menggonggong, mengancam akan memukuli kami jika tidak menggonggong. Kami melakukan apa pun yang mereka minta karena jika tidak, mereka akan memukuli kami dengan kejam,” kata seorang pria kepada Al Jazeera.
Pasukan pendudukan Israel menewaskan lebih dari 22.600 orang di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 60.000 orang terluka selama perang melawan warga Palestina, sementara puluhan ribu lainnya hilang atau tertimbun reruntuhan.