Miris, 1.000 Anak-anak di Gaza Harus Diamputasi Tanpa Obat Bius
- AP Photo/Hatem Moussa.
Gaza – Sekitar 1.000 anak-anak di Gaza, harus diamputasi anggota tubuhnya tanpa anestesi, sejak Israel memulai kampanye pemboman brutalnya pada 7 Oktober 2023. Hal itu disampaikan oleh Dana Anak-anak PBB (UNICEF) .
"Membiarkan penembakan terus menerus di Gaza berarti memberi lampu hijau pada pembunuhan lebih banyak anak-anak," kata UNICEF, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis, 28 Desember 2023.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza sebelumnya menyatakan bahwa hampir 70 persen korban agresi tersebut adalah anak-anak dan perempuan.
Saat ini, korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 20.674 orang, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut.
Juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra juga mengatakan bahwa 54.536 orang terluka dalam serangan yang berlangsung selama berbulan-bulan tersebut.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut di tengah kekurangan makanan dan air bersih yang akut.
Sebelumnya, seorang politisi Israel, Tali Gottleib, juga mengatakan bahwa semua pasokan penting, seperti makanan, minuman dan bahan bakar, harus dihentikan dari Gaza.
"Makanan, air, bahan bakar untuk masyarakat Gaza (harus dihentikan)," kata Gottleib.
Dia menambahkan bahwa bagaimana pihaknya dapat menaklukan Palestina, jika Israel masih membiarkan warga Gaza dalam keadaan hidup dan tercukupi.
"Bagaimana kita bisa menaklukkan musuh, jika saya memberi mereka kondisi hidup? Bagaimana kita bisa menaklukkan musuh selama saya menyediakan semua yang mereka butuhkan, memberi mereka kekuatan untuk melawan kita dan mereka punya bahan bakar untuk melawan kita? Saya akan menentang masalah ini."