Presiden Prancis Peringatkan Israel, Lawan Hamas Jangan Serang Penduduk Sipil

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron
Sumber :
  • The Independent

Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan pada Rabu, 20 Desember 2023, bahwa perang melawan Hamas tidak boleh sampai menghancurkan Jalur Gaza dan menghilangkan nyawa warga sipil.

Deretan Kelakuan Israel yang Langgar Gencatan Senjata dengan Hizbullah Lebanon

Dia juga mencatat bahwa posisi Paris tetap sama sejak dimulainya konflik di Timur Tengah, terlepas dari apa yang dikatakan para kritikus.

“Kita tidak bisa membiarkan gagasan bahwa memerangi terorisme secara efisien berarti menghancurkan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa membeda-bedakan dan menyebabkan korban sipil,” kata Macron, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 21 Desember 2023.

Berbulan-Bulan Mengungsi, Warga Palestina Menangis Bahagia Lihat Rumahnya Masih Berdiri

Mayat Tanpa Identitas di Gaza

Photo :
  • Al Jazeera

Namun, presiden Prancis itu menegaskan bahwa negaranya tetap berpegang teguh pada gagasan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri melawan kelompok Palestina, Hamas.

Trump 'Paksa' Mesir dan Yordania untuk Terima Warga Gaza yang Direlokasi

“Israel harus mengakhiri respons ini karena tidak pantas (membantai warga sipil) dan semua nyawa penting,” tegas Macron.

Sebagai informasi, Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Serangan gencar Israel juga telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari bangunan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur.

Hamas bebaskan sandera Israel, Keith Siegel, kepada Palang Merah

Diklaim Tewas oleh Israel, Komandan Hamas 'Hidup Lagi' dan Ikut Bebaskan Sandera

Komandan Batalion Shati Hamas, Haitham Al-Hawajri secara mengejutkan muncul ke publik dan terlibat dalam penyerahkan sandera Israel, padahal diklaim tewas

img_title
VIVA.co.id
2 Februari 2025