Mohammed Deif Pemimpin Hamas Sehat, Bantah Klaim Intelijen Israel
- Youtube
Gaza – Seorang pemimpin senior kelompok Palestina Hamas, yang selamat dari berbagai upaya pembunuhan berada dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada yang dituduhkan oleh intelijen Israel.
Militer Israel sebelumnya memperoleh beberapa video, yang memperlihatkan kondisi pemimpin sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif.
Intelijen Israel mengatakan bahwa Deif perlu menggunakan kursi roda, perawat, dan hanya bisa bepergian dengan ambulans, setelah mengalami cedera dalam salah satu dari beberapa upaya pembunuhan oleh Tel Aviv.
Namun, hal itu dibantah oleh Hamas, dengan munculnya salah satu video di media sosial, yang menunjukkan Deif berjalan, meski sedikit pincang.
“Fakta bahwa Deif masih hidup, berfungsi dan dalam kondisi yang relatif baik, dan bahkan mampu berjalan sendiri, sangat bertentangan dengan penilaian intelijen yang dirinci dalam kasusnya beberapa tahun terakhir,” kata salah satu media Israel, Maariv.
Para pejabat Tel Aviv sejak itu mengatakan bahwa baik militer maupun intelijen Israel mengetahui bahwa Deif sebenarnya dalam keadaan sehat, dan bahwa video Deif yang berjalan sendiri bukanlah hal yang mengejutkan.
Deif diketahui tidak menonjolkan diri selama beberapa tahun, meskipun dia kadang-kadang muncul kembali untuk memberikan ancaman terhadap Israel.
Dia juga pernah memperingatkan pada tahun 2021 bahwa Israel akan menghadapi dampak serius karena mengusir warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, yang diduduki.
Dilansir dari The New Arab, Kamis, 21 Desember 2023, Deif kehilangan Istri dan bayi laki-lakinya dalam serangan udara Israel di Gaza pada tahun 2014, menurut Hamas.
Saudara laki-lakinya dilaporkan terbunuh ketika Israel menyerang rumah keluarga pemimpin militer tersebut bulan lalu, dalam serangan brutal yang sedang berlangsung di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan hampir 20.000 warga Palestina.
Sejak melancarkan serangan terbarunya pada 7 Oktober, Israel telah meningkatkan rencananya untuk membunuh para pemimpin senior Hamas, kelompok yang telah menguasai wilayah Palestina selama lebih dari 15 tahun.