Presiden AS Joe Biden Ternyata Pernah Prediksi Ibu Kota Indonesia Akan Pindah
- AP Photo/Patrick Semansky.
VIVA Dunia – Pindahnya Ibu Kota Negara Indonesia ternyata pernah 'diprediksi' oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Hal ini sempat disinggung oleh Biden pada 2021 silam, tepatnya pada 27 Juli, saat dia berpidato di Pusat Kontraterorisme Nasional AS. Ia menyebutkan bahwa adanya urgensi dalam memindahkan ibu kota negara dari Jakarta.
Pada saat pidato saat itu, dia menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Hal ini dikatakannya ketika berbicara soal perubahan iklim dalam pidato sambutan di kantor Direktur Intelijen Nasional AS.
"Departemen Pertahanan mengatakan ancaman terbesar yang dihadapi Amerika: perubahan iklim. Faktanya, jika permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, jutaan orang akan bermigrasi dan berebut lahan subur," ujar Biden, dilansir dari website resmi Gedung Putih, Rabu, 20 Desember 2023.
"Orang-orang yang beragama Islam, dan satu-satunya perbedaan adalah orang kulit hitam dan/atau Arab, saling membunuh dalam jumlah ribuan demi lahan subur, sebidang tanah subur, di Afrika Tengah Utara,"
"Namun apa yang terjadi di Indonesia, jika proyeksinya benar, bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan berada di bawah air (tenggelam)?" lanjutnya.
Menurut Biden, perubahan iklim adalah ancaman terbesar yang kini mempengaruhi dunia. Perubahan iklim menyebabkan naiknya permukaan laut dan akan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian dan aktivitas kehidupan lainnya.
Pada pidatonya kali itu, Biden juga menyinggung tentang Vladimir Putin, Rusia, China, sistem pendidikan di AS hingga ancaman teror.
Seperti diketahui, kini pemindahan ibu kota negara (IKN) RI dari Jakarta di Pulau Jawa ke Nusantara di Pulau Kalimantan tengah digenjot oleh pemerintah.
Kini pemerintah juga tengah membangun sejumlah infrastruktur, seperti Istana kepresidenan yang bernama Istana Garuda, gedung-gedung kementerian dan lembaga negara, transportasi, serta infrasutruktur lain yang mendukung. Pemerintah juga akan membangun rumah-rumah menteri dan tempat tinggal untuk para ASN yang akan dipindahkan ke IKN.
Pada September lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo mengklaim progres pembangunan kantor presiden di IKN mencapai 38 persen.