Human Rights Watch Sebut Israel Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata Perang

Pengungsi Palestina di Gaza.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Gaza – Human Rights Watch (HRW), mengklaim bahwa pemerintah Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Jalur Gaza, yang menyebabkan bencana bagi warga sipil.

"Pengiriman makanan, air, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan ke Gaza dihalangi oleh Israel," kata kelompok hak asasi manusia itu.

Israel juga melibas lahan pertanian di Gaza, merampas sumber daya yang sangat diperlukan bagi penduduk sipil untuk bertahan hidup.

Pengungsi Palestina ingin melihat gencatan senjata permanen di Jalur Gaza

Photo :
  • Abdelhakim Abu Riash/Al jazeera

Merujuk pada hukum humaniter internasional, sebagaimana diatur dalam Statuta Roma Pengadilan Kriminal Internasional, HRW mengatakan membuat warga sipil kelaparan merupakan kejahatan perang.

“Niat kriminal tidak memerlukan pengakuan penyerang, namun juga dapat disimpulkan dari keseluruhan situasi kampanye militer," bunyi pernyataam HRW.

Ia menambahkan bahwa blokade Jalur Gaza selama 16 tahun, yang dimulai tak lama setelah penarikan Israel dari wilayah Palestina, pada tahun 2005, juga merupakan kejahatan perang.

Berdasarkan Konvensi Jenewa Keempat, Israel, sebagai kekuatan pendudukan, wajib menyediakan makanan dan pasokan medis kepada masyarakat Gaza, tambah HRW.

"Selain pengepungan yang menghancurkan, serangan udara intensif tentara Israel di Jalur Gaza menyebabkan kerusakan parah atau menghancurkan material yang diperlukan untuk kelangsungan hidup penduduk sipil,” ucap HRW.

Omar Shakir, direktur Israel dan Palestina di Human Rights Watch, mengatakan para pemimpin dunia harus bersuara menentang kejahatan perang yang menjijikkan ini.

“Selama lebih dari dua bulan, Israel telah merampas makanan dan air bagi penduduk Gaza, sebuah kebijakan yang didorong atau didukung oleh pejabat tinggi Israel dan mencerminkan niat untuk membuat warga sipil kelaparan sebagai metode peperangan,” katanya, dikutip dari The New Arab, Senin, 18 Desember 2023.

Gedung-gedung di Gaza hancur akibat serangan Israel.

Photo :
  • AP Photo/Hatem Moussa.

Shakir menambahkan bahwa pemerintah Israel memperparah hukuman kolektifnya, terhadap penduduk Gaza, dan menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah mendesak dan efektif untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang semakin parah di wilayah Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan udara dan darat tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 18.800 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah Palestina.

Hampir seluruh penduduk wilayah tersebut terpaksa mengungsi akibat pemboman militer Israel, yang diluncurkan pada hari yang sama ketika Hamas menyerang Israel selatan, dan menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Ada seruan internasional untuk mengadili pejabat Israel atas genosida di Gaza, mengingat penggunaan kekuatan yang tidak proporsional, jumlah korban jiwa yang besar, dan ketakutan akan pengusiran warga Palestina dari wilayah tersebut.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia
AKP Dadang Iskandar saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu 23 November 2024

AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres hingga Prabowo Tunjukan 'Taring' Bela Palestina

Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil masih menjadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024