Kronologis Tentara Israel Tanpa Sengaja Bunuh 3 Warganya yang Disandera Hamas

Tiga warga Israel yang disandera Hamas tidak sengaja dibunuh tentara Israel.
Sumber :
  • AP Photo.

Gaza – Tiga sandera Israel, secara tidak sengaja terbunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), di Gaza, pada Jumat lalu, 15 Desember 2023. Mereka juga menggunakan sisa makanan untuk menulis tanda permohonan bantuan (SOS), kata Israel.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Para sandera Israel yang terbunuh itu yakni Yotam Haim, Samer Talalka, dan Alon Shamriz. Mereka dibunuh di lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, ketika pasukan Israel menghadapi perlawanan keras.

"Orang-orang tersebut telah tinggal di gedung sebelah tempat mereka ditembak," menurut IDF, dikutip dari BBC Internasional, Senin, 18 Desember 2023.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

VIVA Militer: Tentara Israel menyerang Tepi Barat, Palestina

Photo :
  • timesofisrael.com

Menurut seorang pejabat militer Israel, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, orang-orang itu muncul dalam keadaan bertelanjang dada dari sebuah gedung, salah satunya membawa tongkat dengan kain putih.

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

Salah satu tentara, merasa terancam, karena orang-orang tersebut berada pada jarak puluhan meter, dan menyatakan diri bahwa mereka bagian dari "Hamas", yang membuat mereka kemudian melepaskan tembakan.

Dua orang langsung terbunuh sementara sandera ketiga terluka, dan kembali ke gedung. Teriakan minta tolong terdengar dalam bahasa Ibrani dan komandan batalion memerintahkan pasukan untuk menghentikan tembakan.

Sandera yang terluka kemudian muncul kembali, dan ditembak serta dibunuh, kata pejabat itu.

Pada Minggu, 17 Desember 2023, IDF mengatakan penggeledahan di gedung tersebut dilakukan, dan menemukan pesan "SOS" dan "tolong", dari pesan yang ditulis oleh 3 sandera di kain. Para pejabat yakin para sandera sudah berada di sana selama beberapa waktu.

Gambar video warga Palestina hanya mengenakan pakaian dalam berjejer di jalan di Gaza.

Photo :
  • Istimewa.

Israel telah berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk membebaskan lebih banyak sandera. Para pejabat Israel mengakui bahwa membunuh tiga pria yang membawa bendera putih adalah melanggar aturan.

Sejak berakhirnya gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas awal bulan ini, keluarga para sandera telah mendesak pemerintah Israel untuk mencapai gencatan senjata baru agar setidaknya beberapa sandera dapat dibebaskan.

Kesepakatan awal menghasilkan pembebasan lebih dari 100 sandera, dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dibebaskan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak seruan tersebut, dan bersikeras bahwa tekanan militer diperlukan baik untuk kembalinya para sandera maupun untuk meraih kemenangan.

Di tengah meningkatnya korban sipil di Palestina, pemerintah Israel mendapat tekanan internasional yang semakin besar, termasuk dari sekutu utama negara itu, Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya