AS Lumpuhkan 14 Drone Milik Pasukan Houthi
- 9news.com.au
Yaman – Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) melaporkan pada Sabtu, 16 Desember 2023, bahwa mereka berhasil melumpuhkan 14 kendaraan udara tak berawak (UAV) milik Houthi di Laut Merah.
“Pada dini hari tanggal 16 Desember kapal perusak berpeluru kendali kelas Arliegh Burke AS USS CARNEY (DDG 64), yang beroperasi di Laut Merah, berhasil menyerang 14 sistem udara tak berawak yang diluncurkan sebagai gelombang drone dari Houthi di wilayah yang dikuasai Yaman," tulis CENTCOM melalui platform X.
“UAV dinilai sebagai drone serangan satu arah dan ditembak jatuh tanpa menimbulkan kerusakan pada kapal di daerah tersebut atau melaporkan adanya korban luka. Mitra regional Laut Merah diperingatkan akan ancaman tersebut,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Senin, 18 Desember 2023.
Dikatakan juga bahwa mitra regional telah diberitahu tentang ancaman tersebut.
Pada 4 Desember, CENTCOM menulis di X bahwa empat serangan Houthi dilakukan terhadap tiga kapal komersial di perairan internasional di selatan Laut Merah.
Dikatakan bahwa kapal perusak USS Carney di selatan Laut Merah juga menanggapi permintaan bantuan dari kapal komersial, dan kapal perusak AS tersebut menembak jatuh tiga UAV yang bergerak ke arahnya sambil membantu kapal komersial itu.
Sebagai informasi, Houthi menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah. Kelompok yang didukung oleh Iran di Yaman itu mengumumkan pada 12 Desember 2023, bahwa mereka menargetkan kapal minyak Norwegia yang tidak menanggapi peringatan dan pergi ke Israel.
Badan Maritim Inggris mengumumkan bahwa kapal dan awaknya yang menjadi sasaran di Laut Merah selamat.
Pemimpin Houthi di Yaman, Abdul-malik al-Houthi, dalam pidatonya di televisi pada 14 November lalu, sempat mengancam bahwa kelompok tersebut akan menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Seri, mengumumkan pada 19 November 2023, bahwa pihaknya akan menargetkan kapal berbendera Israel sebagai tanggapan atas serangan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Kemudian, Houthi melancarkan serangan UAV dan rudal terhadap dua kapal Israel, yakni Unity Explorer dan Number Nine di Selat Bab al-Mandeb.
Perusahaan pelayaran Israel, ZIM, mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa kapalnya tidak akan menggunakan Terusan Suez di Mesir, dengan alasan situasi keamanan di Laut Oman dan Laut Merah.