Dubes Palestina Tuding Inggris Biang Keladi Pendudukan Israel

VIVA Militer: Warga sipil Gaza terjebak di reruntuhan bangunan
Sumber :
  • upnorthlive.com

London – Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, menganggap Inggris biang keladi kekejaman Israel, serta mengatakan bahwa penindasan Israel di Palestina dimulai bukan pada 7 Oktober, melainkan 106 tahun lalu.

"Semuanya berawal ketika Inggris menjanjikan tanah kami kepada pihak-pihak lain tanpa berkonsultasi dengan kami dan membuat kami, bangsa Palestina, menjadi minoritas non-Yahudi," kata Zomlot kepada Anadolu, Sabtu 9 Desember 2023, pada Forum Dunia TRT, melansir Antaranews, Senin 11 Desember 2023.

Ia menegaskan bahwa upaya rakyat Palestina untuk mendapatkan kebebasan dan keadilan harus diakui. Masalah-masalah hak asasi manusia, hak-hak nasional, serta aturan hukum dan internasional harus ditangani, ujarnya.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Para pengunjuk rasa di seluruh Spanyol turun ke jalan pada Rabu malam, 29 November 2023, untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap rakyat Palestina.

Photo :
  • Senhan Bolelli - Anadolu Agency.

Namun, kata Zomlot, pandangan yang dianut Israel adalah justru penyelesaian secara militer, kekerasan, dan intimidasi terhadap warga sipil. Dia menyebutkan bahwa Israel melancarkan semua kekejaman tersebut dengan menghilangkan harkat rakyat Palestina.

"Kita mungkin sudah dengar. Menteri-menteri Israel menyebut kami "binatang yang menyerupai manusia." Karena orang-orang biasa tidak bisa dibunuh dengan cara itu, harkat mereka harus dihilangkan," kata dia.

Zomlot, yang menarik perhatian banyak kalangan melalui serangkaian pernyataan serta kemunculannya di sejumlah saluran televisi Barat, seperti CNN dan BBC, mengecam upaya Israel dalam menggambarkan diri sebagai korban.

Israel tiada henti melancarkan gempuran melalui udara dan darat ke Jalur Gaza, pascaserangan lintas-batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Menurut otoritas kesehatan di kantong penduduk Palestina tersebut, serangan Israel itu telah menewaskan sedikitnya 17.700 warga Palestina serta melukai lebih dari 48.780 lainnya. Sementara itu menurut berbagai data resmi, korban jiwa di pihak Israel akibat serangan Hamas itu tercatat 1.200 orang. (Ant/Antara)

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"
Cola Gaza

Gaza Cola, Alternatif Soda yang Diciptakan untuk Mendukung Kebebasan Palestina

Minuman ini diciptakan sebagai bentuk tanggapan terhadap perusahaan-perusahaan besar yang mendukung kekerasan terhadap rakyat Palestina.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024