Salahkan AS Atas Perang di Gaza, Putin ke Timur Tengah Bela Palestina

Vladimir Putin, Ayatollah Ali Khamenei (tengah)-Presiden Ebrahim Raisi (kanan)
Sumber :

Moskow – Presiden RusiaVladimir Putin, bertemu dan menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow, pada Kamis, 7 Desember 2023, setelah kunjungan diplomatiknya ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.

Uni Eropa Ingatkan Semua Negara Anggotanya Wajib Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

Dalam pertemuan itu, Putin menggambarkan perang Israel-Gaza sebagai kegagalan diplomasi Amerika Serikat (AS), karena Presiden Joe Biden, memicu perang tersebut dengan memberikan dukungan militer tanpa syarat atas serangan Israel di Gaza.

Putin juga menyarankan Moskow menjadi mediator, berkat hubungan persahabatannya dengan Israel dan Palestina. Putin mempertahankan kontak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menjadi tuan rumah bagi delegasi Hamas setelah pecahnya perang.

Usai Gencatan Senjata, Tentara Israel Malah Larang Warga Sipil Masuki Desa-desa di Lebanon

VIVA Militer: Ledakan di kota Khan Younis, Gaza, usai serangan udara Israel

Photo :
  • palestinechronicle.com

“Sangat penting bagi kita untuk bertukar pandangan mengenai situasi di kawasan, khususnya mengenai situasi Palestina,” kata Putin saat menyambut Presiden Raisi pada awal pembicaraan mereka di Moskow.

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Sementara itu, Raisi menekankan perlunya menghentikan serangan gencar Israel di Jalur Gaza, dengan menyatakan bahwa seorang anak terbunuh di sana setiap 10 menit.

“Ini bukan hanya masalah regional, ini masalah seluruh umat manusia. Penting untuk menemukan solusi cepat,” ucapnya pada Putin, dikutip dari The Cradle, Jumat, 8 Desember 2023.

Iran, yang selama ini menjadi pendukung setia Hamas, telah berulang kali memperingatkan bahwa perang, yang meletus pada 7 Oktober, dapat menyebar ke wilayah lain di kawasan.

Sebagai informasi, Putin dan Raisi sebelumnya bertemu di Teheran pada Juli 2022, di tengah perang Rusia dengan Ukraina. Kedua negara telah mengembangkan hubungan ekonomi dan militer yang lebih erat sejak saat itu, karena keduanya menghadapi sanksi dari Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi (kanan)

Photo :
  • Iranian Presidency Office via AP

AS juga sempat mengklaim Iran telah menyediakan drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang tersebut, dan bulan lalu menyatakan kekhawatiran yang sama bahwa Teheran juga dapat memberikan rudal balistik kepada Moskow untuk digunakan di Ukraina.

Baru-baru ini, Iran telah menyelesaikan kesepakatan untuk membeli jet tempur Su-35 dari Rusia, dan Iran berencana membeli peralatan militer tambahan dari Rusia, termasuk helikopter serang, radar, dan pesawat latih tempur.

Pembicaraan Putin dengan Raisi terjadi sehari setelah pemimpin Rusia tersebut membahas permusuhan di Jalur Gaza selama perjalanannya ke UEA dan Arab Saudi.

Keduanya adalah sekutu dekat AS, namun Putin memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Kedua negara Teluk itu memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Rusia.

Mereka bekerja sama erat dengan Rusia sebagai bagian dari kartel minyak OPEC+ dan telah mengoordinasikan pengurangan produksi minyak untuk menjaga harga tetap tinggi pada tahun lalu, meskipun ada suara keberatan dari AS.

Menurut kantor berita Rusia TASS, prioritas utama Putin selama kunjungannya ke negara-negara Arab adalah hubungan ekonomi, diikuti dengan krisis di Gaza, dan terakhir, perang Rusia di Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya