Mujahidin Perlawanan Islam di Irak Serang Pangkalan Militer AS Sebagai Aksi Solidaritas Palestina

VIVA Militer: Pangkalan militer Amerika Serikat di Irak terkena serangan roket
Sumber :
  • New York Times

Irak – Kelompok Perlawanan Islam di Irak pada Rabu, 6 Desember 2023, mengumumkan serangan terhadap pasukan Amerika Serikat (AS), yang ditempatkan di pangkalan Ain al-Assad di Irak barat. Serangan itu merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

WNI Ditangkap Imigrasi AS, Diduga Terlibat 'Black Money Scam'

“Sebagai respons terhadap kejahatan yang dilakukan musuh terhadap rakyat kami di Gaza, Mujahidin Perlawanan Islam di Irak menargetkan basis pendudukan (AS), di Ain al-Assad, Irak barat, dengan sebuah drone, yang langsung mengenai sasarannya,” demikian bunyi pernyataan kelompok tersebut.

Kelompok Perlawanan Islam Irak telah menyerang pangkalan AS di Irak dan Suriah hampir setiap hari sejak pertengahan Oktober.

Heboh Wabah E Coli di McD AS, Sebabkan 90 Orang Jatuh Sakit

VIVA Militer: Ilustrasi pesawat tanpa awak (drone) tempur

Photo :
  • IBTimes India

Menanggapi serangan di Irak dan Suriah yang masif, tentara AS sebelumnya sempat melancarkan serangan udara di kota utara Kirkuk, yang menyebabkan terbunuhnya lima anggota Perlawanan Irak.

Serangan Hizbullah di Israel Utara Tewaskan 5 Orang

Washington mengklaim serangan udara Kirkuk sebagai tindakan serangan pertahanan diri terhadap ancaman yang akan terjadi.

Sebagai tanggapan, kelompok perlawanan Irak mengatakan para pejuang mereka terbunuh dalam pertempuran melawan AS, dan menambahkan bahwa serangan terhadap Amerika akan terus berlanjut.

Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al-Sudani, menyatakan pada bulan Oktober bahwa dia mengutuk serangan terhadap pangkalan AS.

Cuplikan ledakan pangkalan militer AS di Irak setelah digempur rudal Iran 8 Januari 2020.

Photo :
  • Twitter/@PressTV

Berbicara atas nama perdana menteri Irak, Mayor Jenderal Yahya Rasoul mengatakan, bahwa pemerintah menolak serangan yang menargetkan pangkalan Irak, termasuk markas besar penasihat koalisi internasional yang hadir di Irak.

"Keamanan dan keselamatan markas besar tersebut tidak dapat dikompromikan," ucap Rasoul.

Sebelumnya, pada bulan September, Sudani juga menyerukan pengusiran pasukan AS dari negaranya, sehingga kekuatan perlawanan di Irak dapat menyerahkan senjata mereka kepada negara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya