Israel Klaim Kini Tahu Keberadaan Yahya Sinwar
- al-monitor.com
VIVA Dunia – Pada Rabu malam, tentara Israel IDF mengepung rumah salah satu petinggi Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Tadi malam, saya mengatakan bahwa pasukan kami dapat mencapai mana saja di Jalur Gaza,” kata Netanyahu, mengacu pada janjinya untuk melakukan demiliterisasi sepenuhnya di wilayah pesisir tersebut.
“Sekarang mereka mengepung rumah Sinwar. Rumahnya bukan benteng, dan dia bisa melarikan diri, tapi hanya masalah waktu sebelum kita bisa menangkapnya,” janji perdana menteri.
Yahya Sinwar diyakini tinggal di Khan Yunis di Gaza selatan.
Meski sudah berkoar soal pengepungan, tentara Israel jelas tidak menemukan sasarannya. Akan tetapi Netanyahu sesumbar, pasukannya akan segera meringkus Sinwar.
Setelah gagal menangkap, terbaru, juru bicara Pasukan Pendudukan Israel, Daniel Haggari, menyatakan bahwa ia tahu bahwa Yahya Sinwar kini tidak berada di atas tanah melainkan di bawah tanah, dan IDF saat ini "berusaha untuk menghubunginya dan melenyapkannya."
Haggari mengklaim bahwa IDF menargetkan para pemimpin Hizbullah di utara.
“IDF bersiap di semua lini, baik secara defensif maupun ofensif, dan sedang memperdalam operasi militer di Khan Yunis, menurut pernyataannya, melansir Roya News, Kamis, 7 Desember 2023.
IDF saat ini sedang mengepung sebuah daerah di Khan Yunis, klaim Haggari, seraya menambahkan bahwa perang tidak akan berakhir dalam beberapa hari, dan ada masalah kemanusiaan yang harus diatasi di Gaza.
Haggari mendesak organisasi internasional untuk memberikan tekanan untuk mengunjungi para tawanan di Jalur Gaza, karena 138 tahanan masih disandera sejak 7 Oktober.
Pada 14 Oktober, Juru Bicara Internasional IDF Letkol Richard Hecht mengatakan kepada wartawan bahwa Sinwar dan seluruh tim komandonya berada dalam pengawasan Israel. Dia menyatakan: “Yahya Sinwar adalah wajah kejahatan.”
Hecht mengatakan Sinwar adalah dalang di balik serangan teror 7 Oktober terhadap Israel, sama seperti Osama bin Laden berada di balik serangan 11 September di Amerika Serikat.