Netanyahu Diamuk Keluarga Sandera Israel, Sebut Kinerjanya Buruk

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Abir Sultan/Pool Photo via AP

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat luapan amarah dari keluarga pada sandera, pada Selasa, 4 Desember 2023. Pertemuan itu terjadi ketika pertempuran kembali terjadi di Jalur Gaza setelah gencatan senjata yang mengakibatkan kembalinya lebih dari 100 sandera dari daerah kantong tersebut.

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

Namun, nasib 138 tawanan yang masih tertinggal di Jalur Gaza juga sangat mengkhawatirkan.

Beberapa kerabat yang menghadiri pertemuan tersebut sangat kritis terhadap pemerintah Israel dalam menangani para sandera.

AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Dani Miran, yang putranya disandera oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, bersama dengan sekitar 240 warga Israel dan orang asing lainnya, mengkritik intelijen Israel sangat buruk. Ia keluar di tengah-tengah pertemuan itu.

“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut, namun keseluruhan kinerja ini buruk, terhina, berantakan,” katanya kepada Channel 13 Israel.

Dewan Islam Prancis Sebut Putusan ICC Tangkap Netanyahu sebagai 'Secercah Harapan'

PM Israel Benjamin Netanyahu

Photo :
  • NBC News

Dia juga menambahkan bahwa pemerintah telah membuat lelucon mengenai masalah ini.

"Mereka bilang 'kami sudah melakukan ini, kami sudah melakukan itu.'  (Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya) Sinwar adalah orang yang mengembalikan kami, bukan mereka. Saya marah karena mereka mengatakan bahwa mereka mendikte sesuatu. Mereka tidak mendikte (melakukan) satu langkah pun." ungkapnya

Pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai forum bagi para sandera yang dibebaskan untuk menceritakan kepada para menteri tentang pengalaman mereka selama disandera.

Sebuah kelompok yang mewakili keluarga sandera mengeluarkan pernyataan tanpa nama, yang diambil dari pernyataan beberapa mantan sandera pada pertemuan tersebut.

Mereka menceritakan penganiayaan yang dilakukan Hamas terhadap para tawanan, namun pertemuan tersebut dibayangi oleh emosi keluarga yang khawatir dengan nasib kerabat mereka yang masih ditahan.

Tak satu pun dari klaim dalam kutipan tersebut dapat diverifikasi, sementara Israel terus menutup media terhadap sandera yang dibebaskan dari Gaza.

“Itu adalah pertemuan yang sangat bergejolak, banyak orang berteriak,” kata Jennifer Master, yang rekannya Andrey menjadi sandera.

Israel juga mengatakan sejumlah perempuan dan anak-anak masih berada di tangan Hamas, sementara keluarga yang memiliki kerabat laki-laki dewasa yang disandera telah menyerukan agar mereka tidak dilupakan.

“Kami semua berusaha memastikan orang-orang yang kami cintai pulang ke rumah. Ada yang menginginkan perempuan yang ditinggalkan atau anak-anak yang ditinggalkan, dan ada pula yang mengatakan kami menginginkan laki-laki,” pungkas Master.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya