Israel Bantah Minta WHO Kosongkan Gudang Bantuan di Gaza Dalam 24 Jam

Pengungsi Palestina di Gaza.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Tel Aviv – Tentara Israel pada Selasa, 5 Desember 2023, membantah meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengosongkan gudang bantuan di Gaza selatan dalam waktu 24 jam, sebelum operasi darat di Palestina.

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

“Sebenarnya kami tidak meminta anda (WHO) untuk mengevakuasi gudang, dan kami juga telah menjelaskannya (secara tertulis) kepada perwakilan PBB yang relevan,” kata badan kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina, COGAT pada platform X.

“Dari seorang pejabat PBB, kami berharap, setidaknya, (pemberitahuan harus) lebih akurat,” tambahnya, dikutip dari NDTV, Selasa, 5 Desember 2023.

Keberanian Timnas Indonesia Zaman Bung Karno, Lepas Tiket Piala Dunia Gegara Tolak Israel

Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus

Photo :
  • WHO

Sebelumnya, Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya menerima pemberitahuan evakuasi gudang tersebut pada Senin, 4 Desember 2023.

Nasib Tragis Timnas Israel: Diboikot Main di Prancis, Degradasi dari UEFA Nations League A

"Hari ini, WHO menerima pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa kami harus memindahkan pasokan kami dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam waktu 24 jam, karena operasi darat akan membuatnya tidak dapat digunakan lagi," tulis Tedros.

“Kami mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan,” sambungnya.

Sebagai informasi, tentara Israel kemarin mengirim puluhan tank ke Gaza selatan sebagai bagian dari perluasan tindakan terhadap Hamas, ketika komunikasi terputus di wilayah tersebut.

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.

Photo :
  • Anadolu.

Jumlah rumah sakit yang beroperasi di Gaza telah berkurang dari 36 menjadi 18 dalam waktu kurang dari 60 hari, menurut WHO. Tiga rumah sakit hanya menyediakan pertolongan pertama dasar dan yang lainnya menawarkan layanan parsial.

Dua belas rumah sakit lainnya masih tetap beroperasi di bagian selatan Jalur Gaza, menurut WHO.

Pada konferensi pers sebelumnya, direktur regional WHO untuk Mediterania timur, Ahmed al-Mandhari, mengatakan intensifikasi operasi darat militer di Gaza selatan berisiko membuat ribuan orang kehilangan layanan kesehatan.

“Kami melihat apa yang terjadi di utara Gaza. Ini tidak bisa dijadikan contoh bagi wilayah selatan,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya