Keselamatan Warga Israel di 80 Negara Makin Terancam, Begini Kata Dewan Keamanan
- Istimewa.
Jakarta – Perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih terus berlanjut sampai detik ini. Ratusan korban jiwa terus bertambah usai gencatan senjata sementara dilakukan pekan lalu. Namun, perang yang kini berlanjut tersebut bukan hanya mengancam warga sipil Israel di sana.
Akan tetapi, keselamatan warga Israel yang berada di luar negeri pun saat ini terancam akibat serangan membabi buta di Gaza. Hingga kini, Dewan Keamanan Nasional (NSC) Israel mencatat bahwa warganya saat ini berada di sekitar 80 negara di dunia.
“Sejak awal perang, kami telah mengidentifikasi peningkatan upaya Iran dan proksinya, termasuk faksi Hamas dan Jihad Global, untuk merugikan sasaran Israel dan Yahudi di seluruh dunia,” kata NSC seperti dilansir dari The Jerusalem Post.
“Pada saat yang sama, terdapat peningkatan yang konstan dan signifikan dalam hasutan, upaya serangan, dan manifestasi anti-Semitisme di banyak negara. Kami tidak bisa mengatakan jangan pergi, yang bisa kami katakan adalah warga Israel harus mempertimbangkan ke mana mereka akan pergi,” lanjutnya.
Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu menyebut bahwa ada potensi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekerasan itu bisa berupa teror maupun meningkatnya anti-Semitisme dan mereka melakukan perjalanan memerlukan waktu yang panjang.
Sekitar 80 persen bahaya terhadap warga sipil tersebut berasal dari negara-negara dengan level 1 ancaman dengan imbauan tindakan pencegahan dasar. Kemudian negara level 2 para pelancong harus mengambil tindakan pencegahan.
Inggris dan Australia merupakan negara yang masuk dalam daftar 80 negara tersebut. Selain itu, warga sipil Israel juuga berada di 17 negara yang berada di kawasan benua Eropa, seperti Jerman, Prancis, Swedia, Belanda, dan masih banyak yang lainnya.
Sementara itu, negara dengan ancaman yang lebih serius terhadap warga Israel adalah Afrika Selatan, Eritrea, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Turkmenistan dengan level ancaman mencapai angka 3. Pihak Israel merekomendasikan untuk perjalanan penting saja.
"Perjalanan ke negara-negara Timur Tengah serta negara-negara yang berbatasan dengan Iran dan beberapa negara Muslim di Asia harus ditunda. Warga Israel harus menjauhi demonstrasi dan protes,” kata NSC.
"Saat berada di luar negeri, para pelancong harus menghindari memamerkan simbol-simbol Israel dan Yahudi, serta pertemuan besar yang dihadiri pejabat Israel dan Yahudi. Mereka yang melakukan perjalanan juga harus menyimpan informasi kontak kedutaan atau konsulat serta layanan darurat,” paparnya.