Sidang Kasus Korupsi Netanyahu Kembali Digelar Usai Jeda 2 Bulan
- NBC News
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi persidangannya atas tuduhan korupsi. Persidangan telah dilanjutkan pada 4 Desember 2023, setelah reses dua bulan sejak dimulainya perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Sidang Netanyahu awalnya dijadwalkan setelah Operasi Banjir Al-Aqsa.
"Dengan kembalinya pengadilan ke aktivitas normal bulan ini, persidangan Netanyahu akan terus berlanjut meskipun terjadi perang," menurut Israel Hayom, salah satu media Israel.
Sidang pengadilan ini dimulai dengan kesaksian Eran Buchnik, seorang penyelidik yang menyelidiki dugaan korupsi Netanyahu.
Setelah Buchnik, pengadilan akan mendengarkan kesaksian penyelidik Dotan Malichi dari unit kejahatan besar Lahav 433, dan Lior Shpitz, penyelidik Otoritas Sekuritas.
Netanyahu telah menghadapi tuntutan pidana terkait penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Baru-baru ini Netanyahu juga didesak mundur oleh mantan kepala dinas keamanan Israel Shin Bet, Yuval Diskin.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Channel 12 Israel, Diskin mengatakan perilaku Netanyahu sejak 7 Oktober menjelaskan dengan baik mengapa dia harus mundur dari pemerintahan.
Diskin juga menegaskan bahwa Netanyahu sudah kalah dan acuh tak acuh dalam dua minggu pertama perang, setelah 7 Oktober karena ia menolak bertanggung jawab atas serangan Hamas.
"Dalam pemilu mendatang, kita harus memilih pemimpin yang baru, dapat dipercaya, dan rendah hati, yang mencintai rakyatnya, bukan dirinya sendiri," pungkasnya.