Serangan Drone di Irak Tewaskan 5 Militan Pro-Iran, AS Dalangnya?

Perdana Menteri baru Irak, Mohammed Shia al-Sudani.
Sumber :
  • AP Photo.

Irak – Serangan udara di Irak utara menewaskan sedikitnya lima militan pro-Iran pada Minggu, 3 Desember 2023, menurut sumber keamanan Irak. Insiden itu terjadi setelah Baghdad memperingatkan Washington terhadap serangan di wilayahnya.

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

Serangan tersebut diketahui menargetkan sebuah lokasi yang digunakan oleh kelompok Hashed al-Shaabi, sebuah koalisi mantan pasukan paramiliter yang diintegrasikan ke dalam militer reguler Irak, kata seorang pejabat keamanan senior di provinsi Kirkuk. Pejabat itu juga tidak menyebutkan siapa yang meluncurkan serangan tersebut.

"Serangan itu mengakibatkan lima orang tewas dan lima lainnya luka-luka," kata pejabat itu, dikutip dari The Arab News, Senin, 4 Desember 2023.

Keberanian Timnas Indonesia Zaman Bung Karno, Lepas Tiket Piala Dunia Gegara Tolak Israel

Ilustrasi drone yang dilengkapi senjata rudal.

Photo :
  • LinkedIn

Seorang pejabat militer AS yang berbicara tanpa menyebutkan namanya juga membenarkan adanya serangan pertahanan diri yang dilakukan di Irak utara terhadap lokasi peluncuran drone di sekitar Kirkuk. Polisi Irak juga melaporkan menemukan puing-puing yang berasal drone di lokasi yang dibombardir.

Nasib Tragis Timnas Israel: Diboikot Main di Prancis, Degradasi dari UEFA Nations League A

Hal ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, mengatakan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bahwa pemerintahnya menolak serangan apa pun terhadap wilayah Irak, menurut pernyataan dari kantor Sudani.

Sebagai informasi, ketegangan regional semakin panas, sejak perang 7 Oktober antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Ketegangan juga terjadi di seluruh wilayah tersebut, dengan serangan yang berlipat ganda oleh kelompok pro-Iran yang menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah.

Sementara itu, serangan mematikan AS pada akhir November juga menargetkan militan pro-Iran sebagai tanggapan atas serangan berulang kali yang dilakukan kelompok mereka terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.

Washington menghitung setidaknya ada 76 serangan terhadap pasukannya di Irak dan Suriah sejak 17 Oktober, 10 hari setelah dimulainya perang Israel-Hamas.

Serangan tersebut termasuk tembakan roket dan serangan pesawat tak berawak, yang menyebabkan sedikitnya 60 personel AS terluka, kata Pentagon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya