Israel-Hamas Kembali Saling Luncurkan Rudal Setelah Jeda Kemanusiaan Berakhir
- X | RobertMSterling
Gaza – Setelah jeda kemanusiaan usai, Jet tempur Israel langsung menyerang sasaran Hamas di Jalur Gaza, pada Jumat, 1 Desember 2023. Serangan dilancarkan setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas batal diperpanjang.
Serangan udara Israel diketahui menghantam Gaza selatan, termasuk komunitas Abassan di timur kota Khan Younis, kata Kementerian Dalam Negeri di wilayah yang dikuasai Hamas. Serangan lain terjadi di sebuah rumah di barat laut Kota Gaza.
Dilansir dari AP, Jumat, 1 Desember 2023, ledakan keras dan terus menerus terdengar dari Jalur Gaza dan asap hitam mengepul dari wilayah tersebut.
Hamas juga telah melanjutkan serangannya di Israel memicu sirene berbunyi di tiga lahan pertanian komunal di dekat Gaza. Pengumuman militer Israel mengenai serangan tersebut terjadi hanya 30 menit setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat, pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Sebelumnya Israel menuduh Hamas melanggar ketentuan gencatan senjata, termasuk dengan menembakkan roket ke Israel dari Gaza. Gencatan senjata yang dimulai 24 November awalnya berlangsung selama empat hari, dan kemudian diperpanjang selama beberapa hari dengan bantuan Qatar dan Mesir sebagai mediator.
Selama gencatan senjata selama seminggu, Hamas dan militan lainnya di Gaza membebaskan lebih dari 100 sandera, sebagian besar adalah warga Israel, sebagai imbalan atas pembebasan 240 warga Palestina dari penjara di Israel.
Hampir semua dari mereka yang dibebaskan adalah perempuan dan anak-anak. Namun kenyataan bahwa tinggal sedikit sandera yang masih berada di Gaza mempersulit tercapainya kesepakatan untuk perpanjangan lebih lanjut.
Hamas juga diperkirakan akan menetapkan harga yang lebih tinggi bagi para sandera yang tersisa, terutama tentara Israel.
Sekitar 140 sandera masih berada di Gaza, dan lebih dari 100 orang telah dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata. Qatar dan Mesir, yang memainkan peran penting sebagai mediator, berupaya memperpanjang gencatan senjata dua hari lagi.
Israel juga mendapat tekanan yang semakin besar dari sekutu utamanya, Amerika Serikat untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina ketika Israel melanjutkan serangannya terhadap Hamas.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Kamis lalu, 30 November 2023, telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pejabat tinggi lainnya dalam kunjungan ketiganya ke wilayah tersebut.
Sambil mengungkapkan harapan agar gencatan senjata dapat diperpanjang, Blinken mengatakan bahwa jika Israel melanjutkan perang dan bergerak melawan Gaza selatan untuk mengejar Hamas, Israel harus melakukannya dengan mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan harus memiliki tujuan yang jelas.
"Tingkat besar kehidupan warga sipil dan skala pengungsian yang kita lihat di wilayah utara tidak boleh terulang di wilayah selatan," ucap Blinken.
Israel mengatakan akan mempertahankan gencatan senjata sampai Hamas telah melepaskan semua tawanan, dan kemudian berjanji untuk melanjutkan kampanyenya untuk menghancurkan Hamas, bahkan ketika pemerintahan Biden telah mendesak mereka untuk beroperasi dengan lebih presisi jika mereka melakukan hal tersebut.