Rayakan Kekalahan India di Piala Dunia, 7 Siswa Dikenakan Sanksi UU Terorisme

Bendera India atau Bharat
Sumber :
  • Pune Pulse

VIVA Dunia – Pihak berwenang di Kashmir yang dikelola India telah menangkap tujuh pelajar berdasarkan undang-undang terorisme yang ketat karena diduga merayakan kekalahan India di final Piala Dunia kriket awal bulan ini, yang menuai kritik keras. 

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Pertanian Sher-e-Kashmir (SKUAST) telah didakwa berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kegiatan Melanggar Hukum (UAPA), sebuah undang-undang yang dianggap kejam oleh beberapa kelompok hak asasi manusia, melansir Al Jazeera, Kamis, 30 November 2023. 

Undang-undang tersebut, yang membuat pelaku hampir tidak mungkin mendapatkan jaminan keluar dari penjara, sebagian besar telah digunakan oleh pemerintah nasionalis Hindu India untuk melawan para pembangkang politik dan aktivis Muslim. 

CUV e: dan ICON e: Kalah, Motor Listrik Baru Honda di India Bisa Tempuh 100 Km

Bendera India.

Photo :
  • Patrica.com

Seorang perwira polisi senior di Kashmir yang dikelola India mengatakan bahwa ada konfrontasi antara tujuh terdakwa dan beberapa siswa non-lokal pada 19 November ketika mereka menonton siaran TV, saat India bermain melawan Australia di Stadion Narendra Modi, di negara bagian barat Gujarat. 

Unik, Desa Ini Rayakan Tahun Baru dengan Saling Lempar Kotoran Sapi

Australia mengalahkan India untuk memenangkan Piala Dunia Kriket ICC putra keenam yang memecahkan rekor, memupus harapan India untuk meraih kemenangan ketiga setelah tahun 1983 dan 2011. 

“Seorang mahasiswa non-lokal mengajukan pengaduan tertulis yang menyebutkan nama tujuh mahasiswa Kashmir karena melakukan pelecehan dan ancaman terhadapnya serta mengangkat slogan-slogan pro-Pakistan. Atas dasar pengaduan tersebut, kasus tersebut telah didaftarkan di UAPA,” ujar polisi. 

Mahasiswa non-lokal di kampus SKUAST Shuhama di distrik Ganderbal di Kashmir tengah menuduh tujuh mahasiswa Kashmir mengangkat slogan anti-India dan pro-Pakistan setelah India kalah, dan merayakan kekalahan India. 

"Setelah menyelesaikan pertandingan, mereka (para siswa) mulai melecehkan saya dan menargetkan saya karena kami pendukung negara kami,” demikian bunyi keluhan siswa berusia 20 tahun, yang belum diidentifikasi oleh polisi.

Ketujuh siswa tersebut telah didakwa dengan Pasal 13 UAPA yang mengatur tentang menganjurkan, bersekongkol, atau menghasut untuk melakukan aktivitas yang melanggar hukum, dan Pasal 505 dan 506 KUHP India yang mengatur tentang niat untuk menghasut pelanggaran terhadap kelas atau komunitas lain dan intimidasi kriminal. 

Warga India menggunakan masker untuk mencegah COVID-19.

Photo :
  • AP Photo/Rafiq Maqbool.

Ketika langkah untuk mengajukan tuntutan teror dalam kasus yang berkaitan dengan olahraga mendapat kritik, polisi mengeluarkan pernyataan yang membela tindakan mereka.

"Ini bukan tentang perbedaan pendapat atau kebebasan berekspresi. Ini tentang meneror pihak lain yang mungkin memupuk perasaan pro-India atau anti-Pakistan,” kata pernyataan itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya