Saat Gencatan Senjata, Ribuan Warga Palestina di Israel Akan Dipulangkan ke Gaza
- AP Photo/Majdi Mohammed
Gaza – Gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah berjalan sejak empat hari lalu. Kini, gencatan senjata tersebut diperpanjang selama dua hari. Dalam gencatan ini, ribuan pekerja Palestina yang bekerja di Israel akan dikirim kembali ke Gaza, menurut radio tentara Israel.
“Lebih dari 10 bus lewat pagi ini dalam perjalanan menuju penyeberangan Kerem Shalom. 300 pekerja dipindahkan hari ini dan besok sekitar 1.000 pekerja lagi diperkirakan akan pindah,” katanya dalam sebuah postingan di X dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 28 November 2023.
Radio GLZ mengatakan para pekerja ini sebelumnya ditangkap dan ditahan karena mereka tinggal di negara tersebut secara ilegal. Sejak 7 Oktober, Israel telah berulang kali mengirim ribuan warga Palestina kembali ke wilayah kantong yang terkepung.
Namun, tidak lupa, Israel juga melakukan tindakan keras terhadap pekerja dan buruh dari wilayah tersebut. Padahal mereka sebelumnya telah diberikan izin untuk bisa bekerja di kawasan Israel dan Tepi Barat yang diduduki.
Israel sebelumnya telah mengeluarkan lebih dari 18.000 izin yang memungkinkan warga Gaza untuk menyeberang ke Israel dan Tepi Barat untuk mengambil pekerjaan di sektor-sektor seperti pertanian atau konstruksi.
Para pekerja dari warga Palestina tersebut biasanya akan mendapatkan gaji hingga 10 kali lipat dari apa yang dapat diperoleh pekerja di Jalur Gaza yang diblokade. Karena itu, tidak jarang dari warga Palestina yang memilih untuk bekerja di sana.
Tepat pada hari ini, Selasa, 28 November 2023 merupakan hari pertama usai gencatan senjata diperpanjang selama dua hari. Gencatan senjata tersebut dilakukan sebagai bentuk kemanusiaan antara Hamas dan Israel.
Sementara itu, serangan Israel ke Gaza tersebut telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.