Tak Pandang Bulu, Paus Fransiskus Undang Transgender dan Pekerja Seks Makan Bersama di Vatikan

VIVA Militer: Paus Fransiskus
Sumber :
  • dw.com

VIVA Dunia – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus mengundang dan menjadi tuan rumah bagi sekelompok perempuan transgender, banyak di antaranya adalah pekerja seks atau migran dari Amerika Latin, pada jamuan makan siang di Vatikan untuk memperingati “Hari Orang Miskin Sedunia” yang dicanangkan Gereja Katolik pekan ini. 

Kontroversi Transgender Isa Zega Berhijab Saat Umrah, Bagaimana Menurut Hukum Islam?

Paus dan perempuan transgender telah menjalin hubungan dekat sejak Paus datang membantu mereka selama pandemi COVID-19, ketika mereka tidak dapat bekerja. 

Kini, mereka bertemu setiap bulan untuk kunjungan VIP bersama Paus dan menerima obat-obatan, uang, dan sampo setiap hari, melansir Fox News, Senin, 27 November 2023. 

Fakta-fakta Isa Zega, Transgender yang Dikencam Gegara Umroh Gunakan Baju Syar'i

Paus Fransiskus menyampaikan berkat Natal di Basilika Santo Petrus di Vatikan

Photo :
  • AP Photo/Gregorio Borgia

"Sebelumnya, gereja tertutup bagi kami. Mereka tidak melihat kami sebagai orang normal, mereka melihat kami sebagai setan," kata salah satu anggota kelompok transgender, Andrea Paola Torres Lopez.

Makin Panas, Isa Zega Siap Ladeni Tantangan Nikita Mirzani

Sekitar 1.200 orang miskin atau tunawisma juga menghadiri makan siang di dalam ruang audiensi kepausan untuk menikmati makanan lengkap dan hidangan penutup.

Undangan kepada para perempuan transgender ini muncul ketika Vatikan merilis dokumen kontroversial awal bulan ini yang menegaskan bahwa individu yang menderita gangguan identitas gender diperbolehkan untuk dibaptis atau ditunjuk sebagai wali baptis dalam keadaan tertentu.

Dokumen tersebut merupakan tanggapan resmi terhadap dubia yang diajukan oleh Uskup Santo Amaro dari Brazil, Giuseppe Negri, yang meminta panduan mengenai masalah ini. Hal ini disebarkan oleh Dikasteri Ajaran Iman Vatikan dan ditandatangani oleh Paus Fransiskus. 

Negara Vatikan

Photo :
  • Bussiness World

Namun, dalam klarifikasi yang agak ambigu, pedoman tersebut menetapkan bahwa agar seseorang yang memiliki masalah identitas gender dapat dibaptis, hal tersebut tidak boleh menyebabkan "skandal" atau "disorientasi". Ketentuan yang sama juga berlaku pada kelayakan mereka untuk bertindak sebagai wali baptis atau saksi pernikahan, menurut Vatikan. 

Langkah ini dipuji oleh para aktivis LGTBQ+.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya