Menhan Israel Sebut Siapkan Kekuatan Penuh Gempur Hamas Usai Gencatan Senjata
- AP Photo/Majdi Mohammed
Tel Aviv – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Jumat, 24 November 2023, bahwa gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Hamas di Gaza hanyalah jeda singkat. Setelah itu Israel akan kembali beroperasi dengan kekuatan militer penuh.
Gallant menyampaikan, pernyataan tersebut kepada mitranya dari Italia yang sedang berkunjung ke Tel Aviv, menurut kantornya. Dia berbicara ketika Israel bersiap menerima 13 sandera yang akan dibebaskan dari Gaza, sebagai imbalan atas pembebasan 39 tahanan Palestina.
“Akan ada jeda singkat dan kemudian kami akan melanjutkan operasi dengan kekuatan militer penuh. Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan kami, menghancurkan Hamas dan memulangkan sandera dari Gaza ke Israel ada 240 sandera dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima dan tidak dapat kami toleransi,” kata Gallant, dikutip dari Alarabiya, Sabtu, 25 November 2023.
Israel dan Hamas memulai gencatan senjata selama empat hari pada hari Jumat dengan militan akan membebaskan 13 sandera wanita dan anak-anak Israel.
Selain itu, bantuan juga akan mengalir ke daerah Palestina yang terkepung, jeda pertama dalam perang yang telah berlangsung hampir tujuh minggu.
Gencatan senjata dimulai pada pukul 7 pagi, yang melibatkan gencatan senjata komprehensif di utara dan selatan Gaza, dan diikuti dengan pembebasan lebih dari 200 sandera yang disandera oleh Hamas selama serangan 7 Oktober di wilayah Israel, kata mediator Qatar. Sebagai imbalannya, sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.
Pertempuran juga memanas selama beberapa jam menjelang gencatan senjata, dan para pejabat di daerah kantong yang dikuasai Hamas mengatakan sebuah rumah sakit di Kota Gaza termasuk di antara sasaran yang di bom.
Kedua belah pihak telah mengisyaratkan bahwa jeda tersebut hanya bersifat sementara sebelum pertempuran dilanjutkan.