Kelompok Yahudi Kritik Paus Fransiskus karena Sebut Perang Israel-Hamas Sebagai Tindakan Teroris

Paus Fransiskus bertemu dengan keluarga korban sandera Israel dan Palestina.
Sumber :
  • AP Photo.

Vatikan – Kelompok-kelompok Yahudi mengkritik Paus Fransiskus dan menuntut klarifikasi atas komentar Paus yang mereka anggap menuduh Hamas dan Israel melakukan terorisme.

Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Paus Fransiskus melontarkan komentar tersebut pada Rabu, 22 November 2023 setelah bertemu secara terpisah dengan kerabat Yahudi dari sandera yang ditahan oleh Hamas dan dengan warga Palestina yang memiliki keluarga di Gaza.

Pada hari yang sama, pada audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, Paus berbicara tentang pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa dia merasakan penderitaan dari kedua belah pihak.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

“Inilah yang dilakukan perang. Namun di sini kita telah melampaui perang. Ini bukan perang, ini terorisme,” kata Paus saat itu.

Pemimpin Katolik itu juga meminta doa agar kedua belah pihak tidak meneruskan hawa nafsu perang yang pada akhirnya membunuh semua orang.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Paus Fransiskus.

Photo :
  • AP Photo/Gregorio Borgia

Sementara itu, mengomentari pernyataan Paus, Dewan Majelis Rabi Italia (ARI) menuduh Paus yang secara terbuka mencap kedua belah pihak melakukan terorisme. Mereka juga menuduh para pemimpin Gereja, tidak disebutkan namanya, tidak mengutuk serangan Hamas, dan menempatkan pihak yang menyerang dan pihak yang diserang (Israel) dalam posisi yang sama atas nama ketidakberpihakan.

Pada konferensi pers Palestina pada Rabu lalu, mereka yang bertemu dengan Paus mengatakan bahwa Paus mengecam tindakan Hamas sebagai teror tetapi juga mengutip ucapannya yang mengatakan bahwa teror tidak seharusnya membenarkan teror.

Kelompok Yahudi itu juga keberatan dengan Paus yang menggunakan kata genosida untuk menggambarkan situasi di Gaza.

Dalam sebuah postingan di platform X, Komite Yahudi Amerika (AJC) berterima kasih kepada Paus karena telah bertemu dengan keluarga para sandera dan atas seruannya yang berulang kali untuk membebaskan mereka yang ditahan. Namun, AJC tetap keberatan dengan pernyataan Paus yang menggunakan kata "terorisme".

"Kemudian, dia menggambarkan perang Israel-Hamas sebagai ‘di luar perang’ sebagai ‘terorisme.’ Pembantaian dan penculikan warga sipil oleh Hamas adalah terorisme. Pertahanan diri Israel tidak demikian. Vatikan, mohon klarifikasi," tulisnya, dikuti dari Middle East Monitor, Jumat, 24 November 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Simon Wiesenthal Centre, sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi yang berbasis di AS, juga meminta Paus tidak melupakan bahwa semua kerugian berawal dari Hamas. "Kami meminta Paus untuk tidak melupakan bahwa semua kerugian dan penderitaan sejak 7 Oktober berasal dari tindakan Hamas yang tidak dapat ditoleransi."

Bayi bayi prematur yang dipindahkan dari Gaza ke Mesir

Photo :
  • Al Jazeera

Dikatakan bahwa semua penderitaan dan kehilangan keluarga sandera,qp dan warga sipil di Gaza juga ditanggung oleh Hamas, yang melakukan pembunuhan massal terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak kekalahan Nazi dengan cara yang paling brutal.

Para rabi Italia mempertanyakan manfaat dari dialog Yahudi-Kristen selama puluhan tahun, jika ketika orang Yahudi diserang, Vatikan merespons dengan “akrobat diplomatik”.

Kardinal Matteo Zuppi, yang telah melakukan beberapa misi perdamaian di Ukraina untuk Paus, membela Pemimpin Katolik yang paling dihormati itu.

"Paus tidak menempatkan semua orang pada pandangan yang sama dan bahwa memahami motivasi pemerintah Israel."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya