Israel Undur Gencatan Senjata, Pembebasan Sandera Mulai Dilakukan Hari Jumat
- 92newshd.tv
Gaza – Israel menyatakan akan menunda gencatan senjata di Gaza, dan pembebasan sandera baru akan dimulai setidaknya pada hari Jumat, 24 November 2023. Seorang pejabat Palestina mengatakan pada Kamis, 23 November 2023, bahwa penundaan implementasi gencatan senjata di Jalur Gaza disebabkan oleh rincian menit-menit terakhir mengenai siapa sandera yang akan dibebaskan dan bagaimana caranya.
"Gencatan senjata, yang diperkirakan akan mulai berlaku pada hari Kamis ini dibatalkan, karena memperkirakan siapa nama para sandera Israel yang akan dibebaskan dan bagaimana cara pembebasan mereka," kata pejabat yang mengetahui proses negosiasi.
Penasihat keamanan nasional Israel Tzachi Hanegbi mengindikasikan pembebasan setidaknya 50 sandera Israel dan asing yang ditahan oleh Hamas masih dalam rencana, namun tidak akan terjadi pada hari Kamis seperti yang diharapkan.
“Kontak untuk pembebasan sandera kami semakin maju dan terus berlanjut,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Permulaan pelepasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak sebelum hari Jumat," sambungnya, dikutip dari Arab News, Kamis, 23 November 2023.
Pejabat Israel kedua mengatakan bahwa penghentian sementara pertempuran juga tidak akan dimulai pada hari Kamis.
Penundaan ini merupakan pukulan telak bagi keluarga-keluarga yang putus asa untuk melihat orang-orang yang mereka cintai kembali ke rumah mereka, dan bagi dua juta lebih warga Gaza yang berdoa agar perang dapat diakhiri.
Kesepakatan yang rumit dan dirancang dengan hati-hati ini membuat Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari, yang mana selama itu setidaknya 50 sandera yang ditangkap dalam serangan mematikan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober lalu akan dibebaskan.
"Untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, akan ada satu hari jeda tambahan dalam pertempuran," kata sebuah dokumen pemerintah Israel.
Tiga orang Amerika, termasuk Abigail Mor Idan yang berusia tiga tahun, merupakan di antara mereka yang akan dibebaskan.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sedikitnya 150 perempuan dan anak-anak Palestina dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah pesisir yang terkepung setelah berminggu-minggu pemboman dan pertempuran sengit.
Sebagai informasi, perundingan berminggu-minggu yang melibatkan Israel, kelompok militan Palestina, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat itu pada akhirnya membuahkan hasil.