Usai Korut Luncurkan Satelit Mata-mata, China Minta Semua Pihak Menahan Diri

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie

Beijing – China meminta agar semua pihak baik negara-negara di Semenanjung Korea maupun di lokasi lain dapat menahan diri pasca Korea Utara (Korut) berhasil meluncurkan satelit mata-mata pertama ke orbit luar angkasa.

"Situasi di Semenanjung Korea saat ini rumit dan sensitif. Semua pihak perlu bersikap tenang dan menahan diri dalam menghadapi inti permasalahan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning saat menyampaikan keterangan rutin kepada media di Beijing, China pada Rabu 22 November 2023.

Dilaporkan oleh kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), satelit Malligyong-1 berhasil diluncurkan dengan roket Chollima-1 dari fasilitas peluncuran satelit Sohae pada Selasa (21/11) malam, sekitar pukul 22.42 waktu setempat dengan disaksikan langsung oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata.

Photo :
  • BBC Internasional.


"Kami berharap semua pihak tetap berpegang pada arah penyelesaian politik, mengikuti pendekatan dua jalur dan langkah bertahap dan tersinkronisasi, ikut dalam dialog yang berkualitas dan mengatasi kekhawatiran masing-masing pihak dengan cara yang tenang," tambah Mao Ning.

China, menurut Mao Ning, akan terus memainkan peran konstruktif dalam mendorong penyelesaian politik.

Namun Mao Ning juga belum mengonfirmasi apakah pertemuan trilateral tingkat menteri luar negeri antara China, Korea Selatan dan Jepang yang rencananya akan dilaksanakan pada 26 November 2023 akan tetap berlangsung atau tidak pasca peluncuran satelit tersebut.

"Kerja sama trilateral adalah demi kepentingan bersama ketiga negara. China menghargai mekanisme tersebut dan berharap dapat bekerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk memperdalam kerja sama," ungkap Mao Ning.

KCNA dalam laporannya menyebutkan badan antariksa Korut akan mengirimkan beberapa satelit mata-mata lainnya dalam waktu dekat, untuk terus mengamankan kemampuan pengintaian atas Korea Selatan (Korsel) dan wilayah-wilayah lainnya yang menjadi kepentingan militer Korut.

Peluncuran satelit tersebut juga untuk meningkatkan kesiapan militer Pyongyang dalam menghadapi gerakan-gerakan militer berbahaya dari musuh-musuh Korut.

Putin: Israel sedang Bertindak Sesukanya di Suriah

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

Photo :
  • ANTARA/FMPRC


Diduga, peluncuran satelit tersebut dibantu oleh Rusia karena pada September 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak pemimpin Korut Kim Jong Un berkeliling ke fasilitas peluncuran luar angkasa Rusia yang modern dan berjanji membantu Pyongyang membangun satelit.

Peluncuran satelit mata-mata Korut ini dilakukan hanya seminggu sebelum Korsel berencana meluncurkan satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa dengan menggunakan roket Falcon 9 yang dioperasikan perusahaan Amerika Serikat (AS), Space X.

Korsel bakal mengirimkan satelit pengintai militer pertama buatan sendiri ke luar angkasa pada 30 November dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX yang diluncurkan dari Landasan AU Vandenberg, California, AS.

Korsel juga berencana menggunakan SpaceX untuk meluncurkan empat satelit lagi pada 2025. Mereka telah melakukan uji coba roket berbahan bakar padat dan gas untuk peluncuran satelit militer dan sipil di masa datang. (Ant/Antara)

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov dalam arahan pers di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Duta Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan keputusan pemerintah Rusia untuk memberikan suaka kepada mantan presiden Suriah Bashar al-Assad adalah keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024