Benarkah Setelah Pembebasan Sandera, Israel Akan Melanjutkan Agresi Militer ke Palestina?

PM Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • NBC News

VIVA Dunia – Dalam pemungutan suara penting pada Rabu pagi, Kabinet Israel menyetujui perjanjian untuk menjamin pembebasan sekitar 50 sandera yang diculik dan dibawa ke Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

5 Jurnalis Palestina Tewas saat Liput Peristiwa di RS, Ditembak Tentara Israel meski Bertanda “Press”

Meskipun sebelumnya menyatakan penolakan terhadap perjanjian tersebut, partai sayap kanan Zionisme Keagamaan memberikan suara mendukung, dan hanya anggota dari faksi ultranasionalis Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang memberikan suara menentang.

Seorang pejabat pemerintah Israel yang memberi pengarahan kepada wartawan pada hari Selasa mengatakan bahwa kesepakatan itu diharapkan akan menghasilkan pembebasan 50 warga Israel yang masih hidup, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dalam kelompok yang terdiri dari 12-13 orang per hari.

Pesan Natal Paus Fransiskus Singgung Ukraina dan Masyarakat yang Kelaparan di Gaza

VIVA Militer: Tentara wanita Israel

Photo :
  • quora.com

Sebagai imbalannya, Israel menyetujui gencatan senjata setidaknya selama empat hari untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang.

Hamas: Gencatan Senjata di Gaza Mandek karena Penjajah Israel Ajukan Syarat-syarat Baru

Pemerintah mengkonfirmasi ketentuan-ketentuan perjanjian tersebut setelah pemungutan suara, tanpa memberikan rincian mengenai konsesi Israel lainnya, yang diharapkan mencakup pembebasan narapidana teroris perempuan dan anak di bawah umur yang dipenjara, meskipun tidak ada narapidana yang dihukum karena membunuh warga Israel.

“Pemerintah Israel berkomitmen untuk memulangkan semua korban penculikan. Malam ini, pemerintah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang mana setidaknya 50 korban penculikan – perempuan dan anak-anak, akan dibebaskan dalam jangka waktu empat hari, dan pada saat itu akan ada jeda dalam pertempuran,” demikian isi pernyataan tersebut, dilansir dari Times of Israel, Rabu, 22 November 2023.

Namun, usai semua sandera berhasil dipulangkan, agresi militer Israel kepada Hamas akan tetap berlanjut. Ini dikatakan langsung oleh PM Israel, Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan perang melawan Hamas akan dilanjutkan setelah gencatan senjata berakhir.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • ynetnews.com

“Pemerintah Israel, IDF dan pasukan keamanan akan melanjutkan perang untuk mengembalikan semua korban penculikan, menyelesaikan pemusnahan Hamas dan memastikan bahwa Gaza tidak menimbulkan ancaman lagi terhadap Negara Israel.”

“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” lanjutnya. “Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami.”

Terlepas dari kata-katanya yang keras, pernyataan pemerintah mengatakan gencatan senjata akan diperpanjang satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan oleh Hamas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya