Usai RS, Israel Juga Bombardir Sekolah Milik PBB yang Dijadikan Tempat Penampungan Sipil
- AP Photo/Fatima Shbair.
VIVA Dunia – Setelah membombardir tiga rumah sakit di Gaza - termasuk rumah sakit Indonesia - pasukan Israel IDF juga menyerang sekolah yang didirikan oleh PBB.
Tentara Israel mengebom sekolah lain yang berafiliasi dengan PBB di Gaza utara, tempat ribuan warga sipil yang terlantar tinggal, membunuh dan melukai puluhan orang.
Sumber medis dan lokal Palestina melaporkan bahwa saat ini sulit untuk memindahkan jenazah dan memindahkan korban luka ke tempat lain, menurut laporan Anadolu Agency, dilansir Selasa, 21 November 2023.
Puluhan warga Palestina tewas atau terluka ketika Israel mengebom Sekolah Al-Fakhoura di Jabalia, Gaza utara, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Sumber-sumber medis dan lokal Palestina mengatakan bahwa “mayat para syuhada menutupi koridor sekolah,” dan mencatat sulitnya mengevakuasi korban luka dan tewas dari gedung tersebut, tempat ribuan warga sipil yang mengungsi menemukan tempat berlindung.
Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan Israel melakukan pembantaian di Jalur Gaza, yang terbaru adalah Sekolah Al-Fakhoura, ujar Kementerian tersebut.
"Kami mengutuk keras pembantaian massal yang terus menerus dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza, yang terbaru adalah pembantaian keji di Sekolah Al-Fakhoura. penuh dengan orang-orang yang terpaksa mengungsi," tulis mereka.
"Kami menganggap ini sebagai bukti baru yang membuktikan bahwa pernyataan perang Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan untuk mengosongkan seluruh wilayah Jalur Gaza utara dari kehadiran warga Palestina," lanjut pernyataan.
Dengan pembantaian ini, yang menargetkan sekolah UNRWA, pendudukan menghina komunitas internasional dan PBB, dan meremehkan semua tuntutan internasional yang tidak efektif yang menyerukan perlindungan pada warga sipil.
Sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober, lebih dari 12.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 8.300 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 lainnya terluka, menurut angka terbaru.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut. Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.