Eks PM Israel Sebut Hamas Pakai Terowongan Bekas Israel di Bawah RS Al Shifa Gaza
- Ist
Gaza – Perang Israel melawan militan Hamas masih berkecamuk di wilayah kantung Gaza, Palestina. Belasan ribu korban jiwa dengan mayoritas anak-anak dan perempuan masih terus berjatuhan. Bom di mana-mana masih menghujani kawasan Jalur Gaza hingga tak ada zona aman.
Terkini, pihak Israel sempat menemukan terowongan yang diyakini digunakan oleh pihak Hamas untuk bersembunyi dan melancarkan serangan. Sementara eks PM Israel Ehud Barak mengatakan bahwa bunker di bawah RS Al-Shifa Gaza dibangun oleh mereka.
“Sudah (telah) diketahui selama bertahun-tahun bahwa mereka memiliki bunker yang awalnya (dibangun) oleh pembangun Israel di bawah Shifa (yang) digunakan sebagai pos komando Hamas,” katanya kepada Christiane Amanpour dari CNN dalam sebuah wawancara.
“Semacam persimpangan beberapa terowongan adalah bagian dari sistem. Ini mungkin bukan satu-satunya pos komando, beberapa lainnya berada di bawah rumah sakit lain atau di tempat sensitif lainnya, tapi pos ini pasti pernah digunakan oleh Hamas selama konflik ini,” tambahnya.
Untuk diketahui, Israel sendiri sempat merebut Gaza dari Mesir pada tahun 1967 dan menguasai wilayah itu di bawah pendudukan militer penuh sampai 2005 saat Israel menarik pemukim dan tentara mereka dalam sebuah tindakan yang dikenal dengan pelepasan.
“Mungkin lima atau empat dekade yang lalu kami membantu (Palestina) membangun bunker-bunker ini untuk memberikan lebih banyak ruang bagi operasional rumah sakit dalam ukuran yang sangat terbatas dari kompleks ini,” ujarnya.
Pada saat penggerebekan kompleks rumah sakit tersebut minggu lalu, Israel telah melayangkan klaim bahwa kompleks tersebut dipakai oleh Hamas sebagai pusat komando. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bahkan sempat memperlihatkan bukti nyata Hamas di sana.
Mereka menuduh Hamas memakai kompleks tersebut sebagai kedok bagi apa yang mereka sebut sebagai infrastruktur teror di bawahnya, termasuk pusat komando dan kendali. Militer memperlihatkan apa yang digambarkan oleh seorang komandan sebagai sebuah terowongan.
“Saya telah menemukan terowongan – pada tahun 2014 dalam (operasi) Protective Edge, saya adalah seorang komandan kompi – dan terowongan ini jauh lebih besar daripada terowongan standar,” pungkasnya.