WHO Gambarkan RS Al Shifa di Gaza sebagai Zona Kematian, Situasi Sangat Menyedihkan

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia/WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Sumber :
  • WHO

Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pihaknya memimpin perjalanan ke Rumah Sakit Al Shifa, Sabtu, 18 November 2023. Rumah sakit itu sempat menjadi titik perang Israel-Hamas, .

Dilansir dari Anadolu Ajansi, WHO menggambarkan pusat kesehatan itu sebagai zona kematian. "Tim hanya menghabiskan satu jam di dalam rumah sakit di Kota Gaza," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dia juga menggambarkan bahwa situasi di RS Al Shifa sangat menyedihkan.

Laporan tersebut mencatat bahwa setelah tentara Israel memerintahkan evakuasi 2.500 pengungsi di dalam rumah sakit tersebut untuk keluar, masih ada 25 petugas kesehatan dan 291 pasien (termasuk 32 bayi baru lahir) yang tersisa di Al Shifa.

WHO dan mitranya juga segera mengembangkan rencana untuk mengevakuasi pasien yang tersisa, staf dan keluarga mereka.

Korban perang di Gaza menerima perawatan di rumah sakit Al-Shifa di Gaza,

Photo :
  • AP Photo/Abed Khaled.

Sebelumnya, pada Rabu lalu, tentara Israel menggerebek Rumah Sakit Al Shifa, yang juga merupakan tempat perlindungan bagi ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari serangan udara mematikan, sebelum dievakuasi secara paksa oleh tentara Israel.

Israel diketahui telah membunuh lebih dari 12.300 warga Palestina dalam serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Sementara itu, jumlah korban tewas resmi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang setelah serangan Hamas.

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

Israel juga telah menolak seruan gencatan senjata sampai pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas terjadi.

Menag Ajak Ribuan Jemaah Umrah Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina
Ketidakpercayaan Gedung Putih terhadap pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu kian meningkat saat Tel Aviv terlibat dalam berbagai konflik di wilayah tersebut, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa, 8 Oktober 2024.

AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Utusan Amerika Serikat mengancam akan menarik diri sebagai perantara upaya mediasi untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024