Pemimpin Hamas Tantang Netanyahu: Israel Ingin Pertempuran Panjang, Kapasitas Kita Bisa Lebih

Pemimpin HAMAS Ismail Haniyeh.
Sumber :
  • albalad.co.

Gaza – Sampai saat ini Israel masih terus menggempur Jalur Gaza tanpa ampun. Belasan ribu korban jiwa pun berjatuhan dengan mayoritas anak-anak dan perempuan. Militer Zionis itu bahkan tidak membeda-bedakan apakah sasarannya itu warga sipil atau bukan. 

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

Namun, baru-baru ini pemimpin politik kelompok milisi Hamas Palestina yang bernama Ismail Haniyeh mengatakan bahwa pihaknya bisa bertahan lebih lama dari serangan militer Israel. Ia juga mengatakan bahwa Hamas akan menjadi pemenang dalam perang tersebut. 

“Kalau musuh ingin pertempuran panjang, kapasitas kita lebih panjang lagi," kata Pemimpin Hamas Haniyeh seperti dikutip dari Al Jazeera pada Jumat, 17 November 2023. 

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

VIVA Militer: Ismail Haniyeh dan Ayatollah Khamenei

Photo :
  • leader.ir

Haniyeh mengatakan bahwa setelah mereka berperang selama berbulan-bulan dan meski telah terjadi serangan biadab Israel terhadap warga sipil, rakyat Palestina di Jalur Gaza sudah menggagalkan rencana militer Netanyahu tersebut. 

Latihan Angkasa Yudha 2024, KSAU Marsekal TNI Tonny Harjono Tinjau Wargaming

"Rencana ini telah gagal, dan musuh belum mampu mencapai tujuannya atau mengembalikan tawanannya kecuali harga yang ditentukan oleh pihak perlawanan," katanya.

Lebih lanjut, Haniyeh juga berterima kasih kepada sekutu regional karena memberikan dukungan selama perang. Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran hampir setiap hari melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di perbatasan mereka. 

"Saya salut kepada front perlawanan yang telah berkontribusi dalam pertempuran ini melalui keseimbangan strategis," katanya.

Pasukan Khusus Hamas Brigade Izzuddin al-Qassam

Photo :

Selain itu, Israel sendiri mengaku telah menggempur kediaman Ismail Haniyeh pada Rabu malam. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Israel dengan mengatakan bahwa alasan menyerang rumah tersebut karena diduga menjadi titik pertemuan pimpinan Hamas. 

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa tujuan dalam peperangan tersebut adalah untuk melenyapkan Hamas. Menurut dia, tidak ada tempat aman untuk bersembunyi bagi Hamas di Jalur Gaza. 

"Tidak ada tempat di Gaza yang tidak akan kami jangkau, tidak ada tempat persembunyian, perlindungan, atau perlindungan bagi para pembunuh Hamas," kata Netanyahu dalam media sosial X yang dilansir dari Al Jazeera. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya