Tolak Kesepakatan dengan Hamas, Israel Korbankan 50 Sandera dan Enggan Gencatan Senjata
- Ist
Tel Aviv – Milisi Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, di wilayah selatan, berhasil membuat Israel kewalahan. Terlebih, dalam serangan tersebut sedikitnya 1.400 orang tewas, dan ratusan orang disandera dan dibawa oleh Hamas ke Gaza.
Dalam perang yang telah berlangsung selama 40 hari ini, Hamas telah membebaskan 4 sandera yang ia bawa.
Mereka juga telah membuat kesepakatan dengan Israel mengenai pembebasan 50 sandera lainnya, tetapi Israel menolak kesepakatan itu.
Tel Aviv diduga tidak setuju dengan gencatan selama tiga hari di gaza, yang diminta oleh Hamas. "Tel Aviv menentang usulan Hamas," kata otoritas Israel, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 16 November 2023.
Menurut seorang pejabat di Israel yang mengetahui soal kesepakatan tersebut, mereka menuntut kesepakatan yang lebih besar.
Sebelumnya, pada hari yang sama, tentara Israel mengatakan bahwa tidak ada indikasi sandera ditahan di dalam fasilitas medis terbesar di wilayah tersebut.
Abu Ubaida, juru bicara Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengatakan awal pekan ini bahwa Israel menunda kesepakatan pertukaran sandera tersebut dengan gencatan senjata selama 3 hari.
Hamas juga sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk mencapai perjanjian komprehensif, yang mencakup pembebasan seluruh sandera Israel di Gaza, dengan imbalan lebih dari 7.500 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dapat dibebaskan.
Tentara Israel mengklaim bahwa Hamas menahan 239 warga Israel, termasuk beberapa warga negara asing, di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu. Mesir dan Qatar dikatakan bahwa mereka juga berperan dalam memediasi upaya pembebasan para sandera.