5 Pemimpin Hamas yang Paling Ditakuti Israel, Pintar Bikin Roket dan Kelabui Zionis

Sheikh Ahmed Yassin, pendiri Hamas
Sumber :
  • Palestinow

Palestina – Militan Hamas atau Harakatul al-Muqawamah al-Islamiyah merupakan kelompok perjuangan Palestina yang saat ini menjadi musuh berat Israel. Bukan hanya sekadar militan, tapi kecerdasan mereka untuk memperjuangkan tanah kelahiran itu tak perlu diragukan lagi. 

UNRWA Sebut Pelarangan oleh Israel Rampas Hak Belajar Anak-anak Palestina

Mereka tampaknya sudah tidak takut dengan peralatan perang yang dimiliki Negeri Yahudi tersebut dan bahkan dukungan dari Amerika Serikat. Melansir dari BBC, setidaknya ada lima nama pemimpin Hamas yang membuat Israel ketar-ketir, berikut ulasan selengkapnya. 

1. Sheikh Ahmed Yassin

Menlu Turki: Menjual Senjata ke Israel Sama Saja dengan Terlibat dalam Genosida

Sheikh Ahmed Yassin, pendiri Hamas

Photo :
  • Palestinow

Sheikh Ahmed Yassin atau Ahmed Ismail Yassin adalah pemimpin spiritual Palestina. Ia dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1938, di desa al-Jaurah dekat Jalur Gaza. Ia mendirikan Harakatul al-Muqawamah al-Islamiyah, atau Hamas. Suaranya parau, namun ia mampu mengubah batu menjadi senjata AK-47 yang menghancurkan kendaraan lapis baja Zionis. 

Lebanon Luncurkan Roket di Israel Utara, Warga Ketakutan

Negara-negara Bintang Daud takut padanya, takut bahwa kalimat dan gagasannya akan mengobarkan semangat puluhan ribu warga Palestina yang menentang Israel. Sheikh Ahmed Yassin adalah target pembunuhan utama. Pada tahun 2004, dia terbunuh oleh tiga roket Israel saat kembali dari salat subuh di masjid setempat.

2. Abdul Aziz al-Rantisi 

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina memakai rudal Bulsae-2 buatan Korea Utara

Photo :
  • defence-ua.com

Abdul Aziz al-Rantisi adalah teman dekat Syekh Ahmed Yassin. Keduanya ikut mendirikan Hamas. Jika Yassin adalah dalang Hamas, maka Rantisi dikenal sebagai juru bicara anti kompromi dengan Israel. Saat Yassin terbunuh, dia malah keberatan dan memutuskan diskusi dengan PM Palestina Mahmoud Abbas yang menyerukan gencatan senjata. 

Rantisi bangkit menjadi pemimpin Hamas. Dia mengumpulkan ribuan pendukungnya di Gaza dan menyatakan perang terhadap Israel dan sekutunya Amerika Serikat. Ia pernah berkata jika harus memilih antara ditembak Israel atau terkena serangan jantung, ia akan memilih yang pertama. Kata-katanya terkonfirmasi, Rantisi terbunuh oleh rentetan peluru dari Israel.

3. Yahya Ayyash 

VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina menembakkan roket Ayyash 250

Photo :
  • SouthFront

Yahya Ayyash lahir pada tanggal 6 Maret 1966 di Rafah, Palestina. Ia bergabung dengan Brigade Izzuddin Al Qassam, kelompok sayap Hamas. Ia lulus dengan gelar di bidang teknik elektro dan menjadi otak kelompok pembuatan senjata dan bom. Ayyash ditakuti oleh Israel karena keahliannya merakit bahan peledak. 

Senjata yang dibuatnya membunuh ratusan tentara Zionis dan warga sipil. Namun, Ayyash saat ini telah terbunuh oleh Agen Mata-Mata Israel yang telah bekerja sama dengan salah seorang anggota Hamas yang membelot. Dia telah meledak bersama telepon yang ternyata adalah bom.

4. Syekh Izzudin al-Qassam

Pasukan Khusus Hamas Brigade Izzuddin al-Qassam

Photo :

Syekh Izzudin al-Qassam merupakan salah seorang tokoh pergerakan pembebasan Palestina dan Negara Arab. Dia adalah pencetus kalimat yang mengatakan bahwa umat Islam harus membantu mereka sendiri sebab tidak ada orang lain yang akan membantu. 

Namanya diabadikan kelompok sayap Hamas karena pandangannya yang dapat memengaruhi ribuan pemuda muslim untuk berjuang dijalannya. Ia juga berhasil mencerahkan para pemuda untuk bangkit, sadar politik, dan perlawanan bersenjata sebagai bagian dari perjuangan muslim. 

5. Ahmad al-Jabari

Pasukan Khusus Hamas Brigade Izzuddin al-Qassam

Photo :

Kemampuan yang dimiliki al-Jabari dalam memimpin Hamas cepat berkembang dan dalam waktu singkat kelompok bermuda milisi itu menjadi semi militer dengan lebih dari 10 ribu pasukan yang terbagi dalam beberapa tingkatan tertentu. 

Dia juga membangun beragam gudang senjata untuk Brigade Izzuddin Qassam dan sebagai sebagian senjata itu diproduksi sendiri. Perlahan tapi pasti, ia menjadi masalah besar Israel. Dengan serangkaian bombardir baru-baru ini, pemimpin itu akhirnya tewas dengan roket Israel. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya