Setelah Pertemuan Hangat Selama 4 Jam, Joe Biden Tetap Sebut Xi Jinping Diktator

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Sumber :
  • independent.co.uk

Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden China Xi Jinping sebagai diktator, setelah mereka melakukan pertemuan puncak, pada Rabu, 15 November 2023.

"Maksud saya, dia (Xi) adalah seorang diktator dalam artian dia adalah orang yang menjalankan sebuah negara, sebuah negara Komunis, yang didasarkan pada bentuk pemerintahan yang sama sekali berbeda dari kita,” kata Biden pada akhir konferensi pers ketika seorang reporter bertanya apakah dia masih akan menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan sosok Xi.

Joe Biden juga mengatakan pembicaraan dengan Presiden Tiongkok itu telah menghasilkan kemajuan dalam memperbaiki hubungan yang tegang dalam hubungan bilateral. Dia juga memuji perjanjian tersebut untuk memulihkan komunikasi militer tingkat tinggi, memerangi fentanil, dan membuka dialog mengenai kecerdasan buatan (AI).

“Saya yakin ini adalah diskusi paling konstruktif dan produktif yang pernah kami lakukan. Saya yakin, kami telah membuat beberapa kemajuan penting,” ucap Biden, dikutip dari NDTV, Kamis, 16 November 2023.

Pertemuan bilateral Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping

Photo :
  • AP Photo/Alex Brandon

Sementara itu, Tiongkok menggambarkan perundingan tersebut sebagai pertukaran pandangan yang jujur dan mendalam, dengan mengatakan bahwa keberhasilan suatu negara adalah peluang bagi negara lain, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri negara tersebut.

"Tidak realistis bagi satu pihak untuk merombak pihak lain,” kata Kemlu Beijing.

Dia menambahkan bahwa pertanyaan tentang Taiwan adalah salah satu masalah paling sensitif dalam hubungan kedua negara. “Tiongkok akan mewujudkan reunifikasi dan hal ini tidak dapat dihentikan,” tambah kementerian tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Biden menyoroti pemulihan kontak langsung militer-ke-militer, dengan mengatakan hal itu akan mencegah kesalahan perhitungan antara kedua negara, dan juga menyatakan bahwa dia memiliki kemampuan untuk berbicara dengan Xi secara langsung.

“Begitulah terjadinya kecelakaan, kesalahpahaman, jadi kita kembali melakukan komunikasi yang langsung, terbuka, dan jelas,” kata Biden.

“Kami akan terus melestarikan dan mengupayakan diplomasi tingkat tinggi untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, termasuk antara Presiden Xi dan saya. Beliau dan saya sepakat bahwa masing-masing pihak harus menerima panggilan telepon secara langsung dan segera didengarkan."

Bendera Amerika Serikat (AS) dan China.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua.

Para pemimpin dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut diketahui tidak saling berbicara selama setahun.

Kedua belah pihak merayakan pertemuan tersebut, yang berlangsung lebih dari empat jam, sebagai pertemuan yang produktif dan merupakan sebuah langkah menuju normalisasi hubungan yang terpuruk akibat serangkaian konflik diplomatik dan ekonomi.

Biden mengatakan bahwa dia percaya pada Xi, namun tetap ada verifikasi. Dia juga mengatakan AS bermaksud untuk bersaing dengan penuh semangat dengan Tiongkok, dan menambahkan bahwa persaingan itu akan dilakukan secara sehat.

ICC Perintahkan Penangkapan PM Israel, Biden Tegaskan AS Akan Lindungi Netanyahu

"Kami akan mengelola persaingan tersebut secara bertanggung jawab, sehingga tidak mengarah pada konflik atau konflik yang tidak disengaja.”

Denny Caknan Tampil di Barcelona, Kini Hiasi E-Billboard Taiwan
Gedung kongres Amerika Serikat, Capitol.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024