Rumah Sakit Terbesar Gaza Berhenti Beroperasi, Nyawa 3.000 Pasien Terancam
- Twitter Video
Gaza – Ratusan pasien terjebak dan ribuan orang mencari perlindungan di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza, pada Senin, 13 November 2023, ketika pasukan Israel mengepung rumah sakit tersebut.
Fasilitas Al-Shifa di Kota Gaza telah menjadi titik fokus perang paling berdarah yang pernah terjadi di wilayah tersebut, yang meletus lima minggu lalu. Para saksi di rumah sakit mengatakan bahwa pertempuran Israel dan Hamas terjadi sepanjang malam.
Suara tembakan senjata ringan dan pemboman udara juga bergema di seluruh kompleks yang luas tersebut, di tengah laporan bahwa anak-anak sekarat karena kurangnya perbekalan dasar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan-badan PBB lainnya mengatakan sebanyak 3.000 pasien dan staf berlindung di dalam rumah sakut tersebut tanpa bahan bakar, air atau makanan yang memadai.
Dokter juga melaporkan dua bayi yang diinkubasi meninggal setelah listrik padam di unit neonatal dan seorang pria meninggal ketika ventilatornya dimatikan.
“Sayangnya, rumah sakit tersebut tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit,” kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, setelah melakukan kontak dengan staf di lapangan.
“Sudah tiga hari tanpa listrik, tanpa air,” katanya, yang menggambarkan situasi di dalam rumah sakit.
Presiden Israel, Isaac Herzog bahkan menggambarkan Al-Shifa sebagai markas operasional Hamas, namun membantah bahwa pasukan Israel telah menargetkan fasilitas tersebut.
Youssef Abu Rish, wakil menteri kesehatan di pemerintahan Hamas, mengatakan tiga bayi prematur lainnya telah meninggal bersama dengan enam pasien lainnya yang berada dalam kondisi kritis.
“Kami khawatir jumlah korban akan bertambah pada pagi hari."