Kompak, Ini 5 Negara Amerika Latin yang Balik Arah Dukung Palestina dan Musuhi Israel

VIVA Militer; Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Washington Post

Jakarta – Ada beberapa negara Amerika Latin yang saat ini telah mendukung kemerdekaan Palestina. Beberapa diantaranya bahkan telah memutuskan hubungannya dengan Israel. Hal ini gegara serangan Israel yang masih membabi-buta ke Jalur Gaza, Palestina. 

Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei

Banyaknya korban jiwa dalam pertempuran tersebut membuat sejumlah negara ini memberikan reaksi. Terkini, seperti disebutkan bahwa Bolivia berani memutus hubungan diplomatik dan menarik duta besarnya dari Israel. Nah, ternyata masih ada beberapa negara lain yang juga melakukan hal yang sama, berikut ulasannya. 

1. Venezuela 

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

VIVA Militer: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

Photo :
  • USA Today

Venezuela mempunyai riwayat panjang dalam hubungannya dengan Israel. Sejak awal pendirian negara Israel, mereka menjadi salah satu negara yang langsung menjalin hubungan diplomatik. Bukan hanya itu saja, Venezuela juga mendukung keanggotaan Israel di PBB. 

Serangan Udara Israel Sasar Pemimpin Senior Hizbullah di Beirut, Bagaimana Nasibnya?

Namun, melansir dari Middle East Monitor, hubungan tersebut berubah total ketika Presiden Hugo Chavez menjabat. Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sejak tanggapan pengeboman di Jalur Gaza pada tahun 2008-2009. 

Bukan hanya itu, mereka juga mengusir duta besar Israel dan stafnya sampai menutup kantor kedutaan di Caracas. Setelah itu, Venezuela beralih menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina dan memberikan akses untuk membuka kedutaan besar. 

2. Bolivia

Bendera Bolivia

Photo :
  • Wikipedia

Bolivia merupakan salah satu negara terbaru yang memperlihatkan dukungan tegas terhadap kemerdekaan Palestina. Beberapa waktu yang lalu, mereka baru saja mengumumkan bahwa Bolivia memutus hubungan diplomatik dengan Israel akibat serangan ke Gaza. 

Bukan hanya itu saja, Bolivia juga turut memanggil duta besarnya dari Tel Aviv untuk berkonsultasi lebih lanjut atas permasalahan tersebut. Menanggapi hal ini, pihak Israel malah menyebut bahwa Bolivia telah menyerah terhadap terorisme. 

3. Kuba

Bendera Kuba

Photo :
  • Wallpaper Flare

Pada awalnya, Kuba bersama Fidel Castro sangat mendukung Israel. Hal ini karena simpatinya terhadap orang Yahudi yang dulu menjadi korban penindasan. Tapi, kondisi ini berubah seiring berjalannya waktu. Melihat tingkah Israel yang melenceng,Castro memutuskan hubungan baiknya. 

Melansir dari Jewish Virtual Library, pemerintah Kuba bahkan sempat mengundang Yasser Arafat dan menawarkan bantuan militer bagi PLCO. Pada 12 Oktober 1979, Fidel Castro bahkan saat pidato PBB menyebut bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap Palestina.

4. Chile

Presiden Chili Gabriel Boric

Photo :
  • Instagram @gabrielboric

Selain beberapa negara tersebut, negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan dengan Israel adalah Chile. Presiden Gabriel Boric telah mengumumkan bahwa pihaknya sudah memanggil pulang duta besarnya di Israel untuk sementara waktu. 

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu protes atas munculnya itu pelanggaran hukum kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Lebih jauh, Boric juga menyerukan gencatan senjata di antara kedua belah pihak untuk menghindari korban jiwa. 

5. Kolombia

Presiden Kolombia, Gustavo Petro.

Photo :
  • AP Photo/Ariana Cubillos.

Kolombia juga turut mengambil tindakan tegas atas Israel. Mereka telah memanggil pulang duta besarnya untuk Israel karena negara Yahudi tersebut telah melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang tidak bisa diterima oleh mereka. 

Langkah ini dilakukan oleh Kolombia sejak beberapa waktu lalu. Sebelum itu, Presiden Gustavo Petro juga memperingatkan bahwa negaranya bisa saja memutuskan hubungan diplomatik jika pasukan Israel tak kunjung menahan serangan terhadap Gaza. 

Wilayah di bagian timur dan barat Gaza Utara menyaksikan gelombang pengungsian warga Palestina pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di tengah pemboman udara dan artileri intensif Israel, menurut laporan seorang wartawan Anadolu.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Iran menyerukan dunia untuk bertindak membela wanita dan anak perempuan Palestina di Gaza, yang serangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi oleh rezim Israel.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024