Presiden Turki Seret Israel Ke Pengadilan Internasional
- middleeastmonitor.com
VIVA Dunia – Turki telah “mencoret” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan akan melakukan segalanya untuk membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Perdana Menteri Israel bukan lagi seseorang yang dapat kami ajak bicara, kami telah mencoretnya,” kata Erdogan kepada wartawan pada hari Jumat di atas pesawat kepresidenan saat kembali dari Kazakhstan, tempat ia menghadiri pertemuan puncak Organisasi Negara-negara Turki, melansir Anadolu Agency, Kamis, 9 November 2023.
"Saya mengatakan sesuatu dalam pidato saya di Rapat Umum Palestina. Saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung inisiatif yang akan membawa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional. Otoritas terkait kami, terutama Kementerian Luar Negeri kami, akan melaksanakan pekerjaan ini,” tambah pemimpin Turki tersebut.
Dia mengatakan bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu telah kehilangan dukungan dari warga Israel dan dia ingin menggalang dukungan untuk pembantaian melalui retorika agama, khususnya kitab Taurat.
"Taurat apa yang dia bicarakan?" Kata Erdogan mengacu pada pernyataan Netanyahu baru-baru ini mengenai Amalek, negara kuno yang digambarkan dalam kitab suci sebagai musuh setia Israel. "Bukankah Sepuluh Perintah Allah memasukkan 'Jangan membunuh' sebagai perintah?" lanjut Erdogan. "Apa yang dilakukan Netanyahu adalah murni hubungan masyarakat, pendekatan populis,” kata Erdogan lebih lanjut.
“Pemerintah Israel secara sistematis merampas rumah, jalan, tempat kerja, dan tempat tinggal warga Palestina,” katanya, seraya menambahkan bahwa Israel tidak “memberi mereka hak untuk hidup.”
“Penjajahan meluas setelah penjajah yang mereka sebut ‘pemukim’ ditempatkan di rumah warga Palestina. Mereka ingin membenarkan kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel dengan retorika agama,” kata Erdogan.
Erdogan juga mengatakan Ankara siap bertindak sebagai negara penjamin bagi Gaza setelah bentrokan, dan menegaskan kembali dukungan Turki terhadap rakyat Gaza di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung.
Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 9.488 warga Palestina, termasuk 3.900 anak-anak telah tewas dalam serangan Israel sejak saat itu, sementara jumlah korban tewas di Israel telah mencapai 1.500 orang, menurut angka resmi.