PBB: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza, Banyak Sekali Anak Kehilangan Nyawa Mereka

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di KTT G20 Bali.
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong

New York – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu 8 November 2023, meminta penghormatan terhadap integritas wilayah Jalur Gaza di saat Israel terus melancarkan serangan ke daerah kantong Palestina tersebut.

"Integritas Gaza harus dihormati. Sekarang jelas terlihat bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.

Pernyataannya disampaikan untuk menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi mengenai ruang lingkup seruan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang berulang kali untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Rumah-rumah di Lebanon Tewaskan Puluhan Orang

Warga Gaza

Photo :


"Gencatan senjata kemanusiaan berarti bahwa serangan harus dihentikan untuk tujuan kemanusiaan. Untuk memperjelas bagaimana proses gencatan senjata tersebut, hal itu perlu didiskusikan," kata Dujarric.

Juru bicara itu mengatakan bahwa PBB "yakin bahwa ada banyak sekali anak yang kehilangan nyawa mereka di Gaza."

Dujarric juga mengatakan bahwa jumlah personel PBB yang tewas di Gaza meningkat menjadi 99 orang. Dia menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian tersebut akan diidentifikasi sesuai prosedur PBB setelah konflik berakhir.

Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas Palestina melncarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Sedikitnya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan telah tewas akibat konflik tersebut. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.500 orang, menurut angka resmi. (Ant/Antara)

Kepala UNRWA Terang-terangan Katakan Israel Melanggar Semua Aturan Perang di Gaza
VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina

Israel Serang hingga Lumpuhkan RS Kamal Adwan di Gaza, Begini Reaksi Hamas

Hamas mengecam serangan militer Israel yang terus berlangsung terhadap RS Kamal Adwan di Gaza utara, dan menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024