Ini Alasan Joe Biden Desak PM Israel Netanyahu Hentikan Perang di Gaza Selama 3 Hari

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden
Sumber :
  • New York Post

VIVA Dunia – Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru saja mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan jeda tiga hari dalam pertempuran di Gaza, untuk membantu menjamin pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas, menurut sebuah laporan.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Komentar Biden dalam panggilan telepon daruratnya dengan Netanyahu muncul ketika sebuah proposal telah dibahas antara AS, Israel dan Qatar di mana Hamas konon akan setuju untuk membebaskan 10-15 sandera selama jeda tersebut, kata seorang pejabat Amerika, melansir New York Post, Rabu, 8 November 2023.

Selama tiga hari, Hamas seharusnya memverifikasi identitas semua sandera yang disandera dan merilis daftar lengkap para tawanan, menurut laporan itu. Namun, para pejabat AS dan Israel mengatakan bahwa Netanyahu enggan mencapai kesepakatan tersebut karena dia tidak yakin Hamas akan menepati janjinya.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

VIVA Militer: Serangan artileri militer Israel ke Gaza, Palestina

Photo :
  • economictimes.indiatimes.com

Keberatannya berasal dari perang Israel-Hamas tahun 2014, ketika Hamas menyerang sekelompok tentara Israel, menculik salah satu dari mereka dan membunuh beberapa lainnya selama jeda kemanusiaan, kata pejabat Israel kepada Axios.

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

Gedung Putih menolak mengomentari pembicaraan tersebut, dengan mengatakan pihaknya tidak akan membahas secara terbuka panggilan telepon pribadi presiden.

“(Biden dan Netanyahu) membahas kemungkinan jeda taktis untuk memberikan kesempatan kepada warga sipil untuk meninggalkan wilayah pertempuran yang sedang berlangsung dengan aman, untuk memastikan bantuan menjangkau warga sipil yang membutuhkan, dan untuk memungkinkan pembebasan sandera,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan tentang panggilan telepon itu.

Netanyahu mengatakan, dalam wawancara pertamanya dengan media AS sejak konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung, bahwa ia memperkirakan pasukan Israel akan tetap berada di Gaza untuk “jangka waktu yang tidak terbatas.”

“Soal gencatan senjata, Presiden sendiri sudah mengatakan bahwa gencatan senjata berarti penyerahan diri kepada Hamas, itu akan menjadi kemenangan bagi Hamas,” kata perdana menteri.

Namun, dia mengatakan mungkin ada peluang untuk “jeda taktis” untuk menyelamatkan sandera dan memberikan bantuan kepada jutaan warga Palestina di daerah kantong yang terkepung. “Saya kira kita akan memeriksa keadaan agar barang-barang kemanusiaan bisa masuk, atau sandera kita, sandera individu, bisa pergi, tapi saya rasa tidak akan ada gencatan senjata umum,” tambah Netanyahu.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden

Photo :
  • New York Post

Hamas masih menyandera sekitar 180 sandera ketika mereka melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober, kata dua pejabat Israel kepada Axios. Sebanyak 40 orang lainnya ditahan oleh Jihad Islam Palestina, dan 20 orang lainnya ditahan oleh faksi militan lainnya.

Seperti diketahui, IDF tanpa henti membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara saat mereka terus melakukan serangan ke Gaza utara dan Kota Gaza, rumah bagi kepemimpinan Hamas.

Serangan Israel di dekat Bandara Beirut, Lebanon

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

Zionis Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk Shujaiya di Kota Gaza. Ratusan warga Palestina terpaksa mengungsi.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024