Parlemen Turki Boikot Coca-Cola dan Nestle Gegara Bela Israel?
- Pixabay/fancycrave1
VIVA Dunia – Turki berdiri bersama Palestina.
Memberikan bukti nyata, Parlemen Turki yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa 7 November 2023 dikabarkan memboikot produk Coca-Cola dan Nestle dengan menghapus produk tersebut dari menu restoran, karena dugaan perusahaan tersebut mendukung Israel dalam perang yang sedang berlangsung dengan pejuang Hamas.
“Diputuskan bahwa produk perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di kampus parlemen," tulis pernyataan Parlemen Turki, seperti dilansir Politico, Rabu 8 Oktober 2023.
Ketua Parlemen Numan Kurtulmus mengambil keputusan tersebut, namun pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi perusahaan-perusahaan secara gamblang. Seseorang yang mengetahui perkembangan tersebut mengatakan kepada media bahwa minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle adalah satu-satunya merek yang diboikot, keputusan ini diambil karena permintaan masyarakat.
Di media sosial, para aktivis menyerukan masyarakat untuk memboikot barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mendukung serangan mereka terhadap Gaza. Pemerintah Turki mengecam keras pemboman Israel terhadap Gaza dan dukungan Barat terhadap Yerusalem.
Sementara itu, perdagangan antara Turki dan Israel telah turun setengahnya sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023 lalu, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut menteri perdagangan Turki.
Turki mengatakan pihaknya telah memanggil duta besarnya untuk Israel untuk berkonsultasi mengenai pemboman berkelanjutan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza dan memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah kantong yang terkepung tersebut. Bulan lalu, diplomat Israel meninggalkan Turki karena alasan keamanan setelah banyak demonstrasi pro-Palestina meletus di seluruh negeri.
Israel telah membombardir Gaza sejak serangan Hamas di Israel selatan sebulan lalu, ketika para pejuangnya menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 orang.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak. Ratusan ribu warga Turki pun turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel di Gaza selama sebulan terakhir, serta protes di media sosial.