Warga Sipil Diberi Waktu 4 Jam Tinggalkan Gaza Sebelum Pemusnahan Besar-besaran Hamas di Palestina
- middleeastmonitor.com
Gaza – Israel memberi waktu empat jam kepada warga sipil yang masih terjebak di dalam Kota Gaza, untuk keluar dari wilayah tersebut, pada Selasa, 7 November 2023.
Israel juga mengatakan bahwa pasukannya telah mengepung Kota Gaza, rumah bagi sepertiga dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut, dan siap untuk segera menyerang kota itu dalam kampanye mereka untuk memusnahkan militan Hamas yang menyerbu kota-kota Israel tepat sebulan yang lalu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mengambil alih tanggung jawab atas keamanan di Gaza, setelah berhasil mengalahkan para militan Hamas. Hal itu diutarakannya dalam beberapa komentar langsung pertama mengenai rencana Israel untuk masa depan Gaza setelah perang.
Perang telah dimulai pada 7 Oktober ketika pejuang Hamas menerobos pagar yang membatasi Gaza, dan membunuh 1.400 warga Israel, serta menculik lebih dari 200 orang. Sejak itu, Tel Aviv tanpa henti membombardir Gaza yang dikuasai Hamas, dan menewaskan lebih dari 10.000 orang, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza.
“Ini merupakan satu bulan penuh pembantaian, penderitaan yang tiada henti, pertumpahan darah, kehancuran, kemarahan dan keputusasaan,” kata Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Volcker Turk, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Alarabiya, Rabu, 8 November 2023.
Israel akan memberi warga Palestina jeda dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang untuk meninggalkan Kota Gaza. Warga juga mengatakan tank-tank Israel sebagian besar bergerak pada malam hari, dan pasukan Israel sebagian besar mengandalkan serangan udara dan artileri untuk membuka jalan bagi serangan darat mereka.
“Demi keselamatan anda, ambil kesempatan berikutnya untuk bergerak ke selatan melalui Wadi Gaza,” kata militer, mengacu pada lahan basah yang membagi dua jalur tersebut.
Menurut gambar yang diambil dari video militer Israel, menunjukkan warga Palestina yang memegang bendera putih saat mereka bergerak ke selatan dalam barisan. Hamas mengatakan tentara telah memaksa orang-orang dalam video tersebut untuk bertindak seperti itu untuk mempermalukan mereka.
Sebagai informasi, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan 900.000 warga Palestina masih berlindung di Gaza utara termasuk Kota Gaza.
“Perjalanan paling berbahaya dalam hidupku. Kami melihat tank dari titik kosong (jarak jauh). Kami melihat bagian tubuh yang membusuk. Kami melihat kematian,” seorang warga Adam Fayez Zeyara mengunggah foto selfie dirinya di jalan keluar Kota Gaza.
Meskipun operasi militer Israel terfokus di bagian utara Gaza, bagian selatan juga mendapat serangan.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 23 orang tewas dalam dua serangan udara terpisah Israel pada Selasa pagi di kota Khan Younis dan Rafah di Gaza selatan.
“Kami adalah warga sipil,” kata Ahmed Ayesh, yang diselamatkan dari reruntuhan sebuah rumah di Khan Younis di mana pejabat kesehatan mengatakan 11 orang tewas.